Pascasarjana ISI Gelar Teatrikal Musik "Gelung Minangkara", Belajar Nilai Kehidupan Dari Tokoh Pewayangan


Pascasarjana ISi gelar teatrikal musik berjudul Gelung Minangkara di Gedung Teater Besar ISI Surakarta, Selasa malam (9/7/2024). Ini merupakan sebuah pagelaran guna memenuhi tugas akhir S2 Pascasarjana Institut Seni Indonesia Surakarta. 

Sebuah pagelaran Teater Mix Media “Gelung Minangkara” karya Dwi Hananto Bayu Aji. Karya luarbiasa yang mengangkat isu tentang kesehatan mental. Kesehatan mental merupakan permasalahan serius yang dihadapi oleh banyak generasi pasa hari ini.

Dunia baru pasca covid 19 membawa mereka pada permasalahan kesehatan seperti anxiety, gerd, gangguan kecemasan berlebih, bipolar dan permasalahan kesehatan yang disebabkan oleh ketidakmampuan imun psikis dalam mengolah gejolak pikiran. Setidaknya hal tersebut acapkali ditemui akhir-akhir ini.

Wayang sebenarnya telah lama menyimpan nilai-nilai tentang penyelesaian segala permasalahan hidup, yang bahkan dapat diselesaikan oleh diri sendiri. Sebagaimana kisah tokoh dalam pewayangan yang telah mampu mengikat helai-helai permasalahan hidup dalam Gelung Minangkara. 




Dalam teater Mix Media berjudul Gelung Minangkara ini Dwi Hananto Bayu Aji berhasil menyajikan pagelaran dengan begitu menarik. Dalam pagelaran ini, ia seakan mengajak penonton untuk ikut menyelami salah satu tokoh pewayangan. Karya yang disajikan kepada penonton digambarkan dengan jelas sehingga lebih mudah dipahami.

Ini sekaligus mengajarkan kepada generasi muda untuk lebih melestarikan budaya pewayangan. Melalui media pewayangan sebagai pendidikan karakter generasi muda. Dalam pagelaran tersebut juga banyak sekali nilai-nilai kehidupan yang ingin disampaikan melalui kisah dalam tokoh pewayangan. Seperti kutipan dibawah ini, 

"Kecemasan berlebih disebabkan oleh ketidakmampuan imun psikis dalam menghadapi tumpuan permasalahan di dalam pikiran. Namun, bukankah senenarnya kehidupan ini adalah mozaik-mozaik yang harus dijalani tanpa khawatir terhadap segala sesuatu didalamnya. Karena siang dan malam Tuhan tak pernah menelantarkan hidupmu (Ana dina, ana tresna)"

Karya Dwi Hananto Bayu Aji dengan komposer Gregorianto Kris Mahendra, Koreografer Thimoteus Dewa, Astrada Wejoseno Yuli Nugroho dan penata gerak wayang Dwi Adi Nugroho. 

Pergelaran ini gratis dan terbuka untuk umum. Ini juga menjadi sebuah pagelaran seni neo-tradisi yang mengajak kita untuk melihat ke dalam diri sendiri dan menemukan jawaban atas gejolak hidup yang meliputi.




Komentar