Kenalkan Kerajinan dan Budaya Khas Nusantara di Pameran HUT Dekranasda 2024





Kota Solo menjadi tuan rumah acara Hari Ulang Tahun ke-44 Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) dan peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) ke-52 Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di Kota Solo pada Rabu-Sabtu (15-18/5/2024). 

Ada berbagai rangkaian acara digelar mulai dari Parade Mobil Hias Kriya Budaya, Pameran Produk UMKM Nusantara dan Konser Musik dengan artis ternama. Acara hari pertama dimulai dengan parade mobil hias dengan rute Stadion Sriwedari hingga Balaikota Solo. 

Ada sekitar 104 kendaraan hias dan 1.250 peserta dari berbagai daerah baik dari Dekranas maupun PKK se-Indonesia. Acara parade mobil hias ini mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan kategori pawai terpanjang yang didapatkan oleh Dekranas dan Kota Solo sebagai penyelenggara.

Acara ini juga menggelar pameran kerajinan dan budaya Nusantara di Pamedan Pura Mangkunegaran. Ada sekitar 300 stan dari seluruh Indonesia, salah satunya stan dari Kabupaten Nabire Provinsi Papua Tengah yang memamerkan karya kerajinan berupa Noken (tas tradisional Papua yang terbuat dari kulit kayu Gaharu), Koteka, Pakaian Adat Khas Papua, alat musik Tifa, pernak-pernik kalung dan gelang.




Lalu, ada juga dari Kabupaten Mamasa Provinsi Sulawesi Barat yang menampilkan miniatur rumah khas Provinsi Sulawesi. Saya jadi ingat tentang rumah Tongkonan dan disini ternyata ada banyak suku. Saya sempat tanya, memang ada upacara adat yang biasa dilakukan ketika acara besar seperti pernikahan dan kematian. 




Berlanjut stan dari Pulau Buru Selatan dari Provinsi Maluku dengan menampilkan produk minyak kayu putih. Produk minyak kayu putih dari kelompok Morafi desa Waikatin Kecamatan Fena Fafan. Aroma minyak kayu putih ini agak kuat (berbeda dengan minyak kayu putih lainnya) dan tidak terlalu panas dikulit. Di daerah Gundih Grobogan Purwodadi juga ada penghasil minyak kayu putih sejak dulu 🤔🤔🤔. 




Lalu, ada yang menarik juga yaitu replika Rumah Baluk Kalimantan Barat. Ini merupakan rumah adat suku Dayak Bidayuh yang berada di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia. Rumah adat ini peninggalan leluhur yang menyimpan benda pusaka dan tengkorak serta untuk melaksanakan upacara ritual "Nyobeng". 

Suku Dayak Sebujit zaman dahulu memiliki tradisi melakukan Kayau atau lebih dikenal dengan istilah "Headhunting" 😅😅😅. Saat ini event "Nyobeng" menjadi daya tari wisata disana. Dalam event ini terdapat berbagai atraksi unik seperti prosesi sambut tamu, atraksi potong bambu, atraksi panjat bambu terbalik dan menari bersama-sama dibawah rumah adat Baluk. Ritual upacara "Nyobeng" dilaksanakan pada tanggal 15 Juni setiap tahunnya. 



HUT Dekranas 2024 mengusung tema Tumbuh Bersama Memajukan Budaya Warisan Bangsa yang diusung dari dampak Covid-19 bagi para perajin Indonesia. Dengan tema ini bisa membantu meningkatkan ekonomi dan khususnya dari sektor kerajinan nasional yang merupakan warisan budaya Indonesia. Melalui program-program ini juga, Dekranas bisa ikut andil membantu para perajin untuk melestarikan budaya Indonesia.

Acara pameran produk kerajinan dan budaya dari berbagai daerah di Indonesia seperti ini selalu menarik, berasa keliling Indonesia. Bisa menambah wawasan dan mengenal apa saja budaya, suku, potensi produk khas dari berbagai daerah 😁😁😁📷📷📷. 

Komentar