Indonesia Menjadi Tuan Rumah Turnamen Sepak Bola FIFA World Cup U-17





Wow... 👏👏👏👍👍👍 patut bangga yo. Indonesia terpilih menjadi tuan rumah ajang sepak bola dunia FIFA World Cup U-17 menggantikan Peru. Perhelatan turnamen sepak bola dunia ini menampilkan para pemain bola dunia bibit muda (penerus'e Cristiano Ronaldo, Wayne Rooney, Lionel Messi dan David Beckam). 

Walaupun beberapa bulan yang lalu penyelenggaraan piala dunia U-20 sempat dibatalkan tapi sebagai gantinya akhir tahun 2023 piala dunia U-17 bisa diselenggarakan di Indonesia. Turnamen sepak bola dunia U-17 kali ini ada sebanyak 24 negara ambil bagian termasuk timnas U-17 Indonesia. Timnas U-17 akan bertanding melawan para pemain bola dunia.

Perhelatan turnamen FIFA World Cup U-17 berlangsung mulai 10 November-2 Desember 2023 di empat kota. Keempat kota itu adalah Jakarta International Stadium (JIS Jakarta), Stadion Si Jalak Harupat (Bandung), Stadion Manahan (Solo) dan Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya). 

Sebelum turnamen digelar, ada serangkaian acara menarik yaitu Trophy Experience FIFA World Cup U-17. Trophy piala dunia U-17 tersebut dikirab dan diperlihatkan kepada warga di empat kota. Warga di empat kota tersebut bisa melihat secara langsung dan berfoto bersama  Trophy Experience FIFA World Cup U-17. 

Kota terakhir rangkaian acara Trophy Experience FIFA World Cup U-17 adalah Kota Solo. Warga Solo sangat antusias melihat acara kirab yang digelar saat Car Free Day, Minggu (5/11/2023). Dalam acara tersebut juga ada hiburan lainnya seperti penampilan Football Juggling, Meet n Greet dengan Maskot Bacuya, Talkshow, Quiz and Games menarik serta Foto bersama Trophy FIFA U-17. 

Nah, salah satu venue yang digunakan untuk pertandingan piala dunia U-17 adalah Stadion Manahan Solo. Sekilas tentang Stadion Manahan Solo, Stadion ini mulai dibangun pada tahun 1989. Saat itu, pembangunannya tak terlepas dari gagasan Presiden Soeharto. Stadion ini pada mulanya merupakan persembahan dari Yayasan yang dimiliki Ibu Tien Soeharto. 

Setidaknya, dibutuhkan waktu selama sembilan tahun untuk membangun stadion ini. Setelah melewati proses yang panjang, akhirnya Stadion Manahan diresmikan pada 21 Februari 1998. Setelah direnovasi, Stadion Manahan bisa dikatakan seperti mini stadion GBK (Gelora Bung Karno Jakarta).

Banyak fasilitas standar Internasional ditambahkan seperti penggunaan rumput berjenis Zoysia Matrella seperti layaknya stadion Gelora Bung Karno. Rumput jenis ini dijadikan FIFA sebagai standardisasi rumput stadion sepak bola bertaraf Internasional. 

Lalu, Ada pula Jacuzzi sebagai pelengkap ruang ganti pemain. Untuk kursi penonton seperti Diamond Monoblock, kursi untuk awak media Diamond Monoblock with table (saya duduk disini ketika liputan konser 😅😅😅. Disini mejanya agak panjang masing-masing meja bisa untuk dua orang) dan fasilitas kursi untuk penonton VIP Flip-Up Horit. 

Menariknya lagi disini untuk bench para pemainnya sudah mirip bench pemain yang ada di Wembley Stadium Inggris (saya melihatnya seperti itu 😅😅😅). Saya masuk dan melihat dalamnya Stadion Manahan yang baru bukan saat liputan event olahraga tapi saat liputan event konser musik wakkakaka.




Komentar