Sudah sering bahas tentang event budaya, kali ini mau bahas tugas lapangan tentang event olahraga saja. Beberapa waktu yang lalu, Kota Solo menjadi tuan rumah Kejuaraan Nasional Atletik 2023. Berbagai cabang olahraga (cabor) atletik bertanding mulai 20-26 Juni 2023 di Stadion Sriwedari Solo.
Kenapa digelar di kota Solo? Ada alasan tersendiri Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) memilih Solo sebagai tuan rumah Kejurnas 2023 tepatnya di Stadion Sriwedari. Solo memiliki nilai sejarah penting sebagai tempat Cabang Atletik Indonesia pertama kali yang dipertandingkan pada PON tahun 1948.
Pada Kejurnas Atletik 2023 ini, tercatat 1.500 atlet hadir dari 38 Provinsi di seluruh Indonesia, dan mereka mengikuti 124 nomor yang dipertandingkan kategori U18, U20 dan senior. Selain pertandingan, Kejurnas Atletik 2023 juga turut dimeriahkan oleh pameran UMKM lokal, dimana lebih dari 50 UMKM turut berpartisipasi.
Saya meliput yang bagian pertandingan cabor atletik jalan cepat. Ada yang berbeda karena cabor atletik jalan cepat digelar diluar area Stadion Sriwedari. Sementara, cabor atletik yang lainnya semua digelar didalam arena Stadion Sriwedari.
Minggu pagi (25/6/2023), Pertandingan cabor atletik jalan cepat digelar di sepanjang jalan Bhayangkara atau tepatnya didepan Stadion Sriwedari. Ini merupakan cabor atletik jalan cepat 20 km. Para peserta terdiri dari kategori putra dan kategori putri.
Pertandingan kejurnas atletik cabor jalan cepat kategori putra dimenangkan oleh Hendro Yap dari Jawa Barat. Ia berhasil meraih waktu tercepat yaitu 1 Jam 34 Menit 28 Detik dengan jarak 20 km. Sedangkan, kategori putri dimenangkan oleh atlet asal Kalimantan Selatan Halida Ulfah. Ia berhasil meraih waktu tercepat yaitu 1 Jam 51 Menit 44 Detik dengan jarak 20 km.
Nah, ada yang menarik coba perhatikan cara bertanding para atlet jalan cepat. Ternyata ada tekniknya juga ketika melakukan jalan cepat. Dalam jalan cepat, setiap atlet wajib menjaga postur, gerakan lengan dan langkah yang presisi. Atlet harus menjaga lutut tetap lurus ketika kaki depan menyentuh tanah.
Atlet juga harus menjaga satu kaki di tanah setiap saat. Ini menghasilkan rotasi pinggul yang merupakan ciri khas dari jalan cepat. (Saya seperti melihat berjalan dengan luwes dan cepat tapi tidak semudah yang terlihat ternyata 🤔🤔🤔).
Kesalahan seperti tidak menjaga satu kaki di tanah setiap saat atau menekuk lutut kaki depan dapat membuat atlet didiskualifikasi selama pertandingan berlangsung. Tetapi atlet juga bisa memperlambat diri dengan menggunakan ayunan lengan atau melangkahkan kaki agak jauh.
Semakin baik teknik jalan cepat atlet, semakin banyak atlet bisa menggunakan energi tubuh yang belum dikeluarkan (fisik harus kuat). Namun, atlet harus meningkatkan kecepatan secara perlahan dan kedisiplinan saat berjalan.
Ketika berhenti pun tidak langsung, harus berjalan sebentar baru duduk dan diluruskan. Saat, itu saya melihat ada beberapa atlet yang sempat mengalami kram kaki.
Jalan cepat atau biasa disebut race walking ini merupakan salah satu cabang olahraga atletik. Meskipun hampir sama dengan cabang olahraga lari, tetapi kedua olahraga ini memiliki banyak perbedaan.
Perbedaan antara jalan cepat dengan lari yang paling terlihat yakni terletak pada gerakan kakinya. Pada race walking, salah satu kaki akan tampak selalu menyentuh tanah. Sementara itu, pada lari dalam beberapa momen kedua kaki akan tampak seperti melayang di atas tanah.
Komentar
Posting Komentar