Sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni sangat diperlukan jelang Indonesia Emas pada tahun 2045. Ada tiga aspek yang harus dipenuhi untuk mewujudkan SDM mumpuni yaitu literasi dasar, karakter dan kompetensi.
Persoalan literasi masih menjadi hal yang harus dibenahi di Indonesia. Berdasarkan survei yang dilakukan Program for International Student Assessment (PISA) yang di rilis Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) pada 2019, Indonesia menempati peringkat ke 62 dari 70 negara atau merupakan 10 negara terbawah yang memiliki tingkat literasi rendah.
Dengan tingkat literasi Indonesia yang masih kurang memuaskan, maka peningkatan kualitas perpustakaan daerah dapat membuat perubahan dan membantu penduduk Indonesia untuk terus belajar.
Melihat hal ini beberapa waktu yang lalu, Dinas Arsip dan Perpustakaan (Disarsip) Kota Solo menggelar acara Solo Membaca Buku Massal dalam rangka Festival Literasi Solo di Pendhapi Gede Balai Kota, Kamis (9/3/2023). Acara ini diikuti oleh ribuan siswa siswi SD dan SMP Kota Solo.
Dalam acara ini disediakan ribuan buku dari Perpustakaan Kota Solo untuk para siswa yang hadir di acara membaca buku massal. Ada berbagai sekolah yang turut berpartisipasi dan tiap sekolah tersebut rata-rata sudah menerapkan gerakan wajib baca setiap harinya.
Saya sempat berbincang sebentar dengan Kepala Bidang Perpustakaan Dinas Perpustakaan dan Arsip (Dispersip) Kota Solo, Adityo Setyawarman, "Event ini kami gelar untuk mengajak anak gemar membaca sejak dini. Begini di era modern sekarang ini dengan ancaman gadgetnya membuat minat baca anak menjadi rendah. Melalui festival Solo Literasi, ini menjadi salah satu strategi untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia khususnya di Kota Solo. Ini akan kami seriusi sebagai program tahunan Dispersip Solo," ujarnya disela acara.
Ia juga menyinggung sedikit tentang literasi digital. Sebenarnya dalam program DAK Perpus ada beberapa yaitu pembangunan gedung perpus, pengembangan IT untuk literasi digital dan bahan koleksi buku untuk perpustakaan. Kami akan mengajak dan berkolaborasi dengan berbagai pihak kedepannya untuk pengembangan kegiatan literasi festival ini.
Setelah kegiatan Membaca Buku Massal, acara Solo Literasi Festival (SLF) dilanjutkan dengan bazaar dan pameran buku pada 15-16 Maret 2023 di Salah satu mall di Kota Solo. Kegiatan pameran dan bazar juga akan dimeriahkan dengan berbagai acara seperti Temu Komunitas Literasi, Talkshow interaktif, Kompetisi Cerpen Anak dan Fotografi “Aku dan Buku”, Kompetisi Presenter Cilik, Pertujukan Seni & Budaya dan Pameran Koleksi Literasi & Naskah Kuno.
Dalam pameran pihak Dispersip mengajak beberapa perpustakaan Solo dan penerbit untuk memamerkan koleksi buku mereka. Ada koleksi naskah dan skrip kuno serta buku-buku bacaan yang biasanya hanya dijual di tempat tertentu seperti Bandara dan Stasiun.
Komentar
Posting Komentar