Rumah Banjarsari, Ruang Kreatif Warga Solo





Minimnya kawasan publik di Solo bikin Zen Zulkarnaen dan kawannya berinisiatif membuat Rumah Banjarsari. Zen yang berlatar belakang di dunia kesenian menganggap rumah kuno di daerah bajarsari tersebut bisa dimanfaatkan sebagai ruang kreatif warga Solo. 

Gagasan itu tercetus 1,5 tahun yang lalu. Kemudian dengan sistem “gotong royong”, ia dan kawan-kawan mulai membangun dan menjadikan halaman Rumah Banjarsari sebagai alternatif ruang kreatif. 

Zen Zulkarnaen sebagai pengelola Rumah Banjarsari mengatakan, “Kebetulan pemiliknya sering di Jakarta dan meminta agar tempat ini bisa dimanfaatkan. Lalu, saya dan teman-teman patungan, mulai dari kursi, meja, dll. Sebenarnya untuk investor ada, tapi kami memilih untuk mengelola sendiri,” ujarnya. 




Namun, hanya halaman sekitar Rumah Banjarsari yang dijadikan ruang kreatif. Hal ini dikarenakan rumah masih menjadi milik pribadi keluarga Mangkunegaran dan tidak diperkenankan dipakai untuk umum. 

Area yang digunakan sebagai ruang kreatif hanya halaman depan, belakang dan samping. Halaman depan dan samping dimanfaatkan untuk kafe atau foodcourt. Sementara, wilayah belakang digunakan untuk ruang berkesenian, ruang baca dan diskusi. Selain itu, ada ruang terbuka untuk latihan musik, muaythai, tari, dll. 

Banyak event yang sering digelar di Rumah Banjarsari, seperti pameran, diskusi dan tempat latihan komunitas. Misalnya, di salah satu ruang tersimpan gamelan dari sanggar Muntilan. Gamelan tersebut biasa digunakan latihan setiap seminggu dua kali. 

“Biasanya selalu ramai tiap weekend, seperti lomba mewarnai untuk anak-anak,” ujarnya di Rumah Banjarsari Solo. 




Zen menambahkan akan membangun art shop dan menghiasi Rumah Banjarsari dengan tanaman. Salah satunya art shop yang menjual kacamata kayu. Sedangkan, tanaman akan dibudidayakan agar bisa jadi sarana edukasi bagi warga Solo. 

Rumah Banjarsari menyediakan fasilitas utama penunjang kegiatan kreatif seperti plasa, stan pertunjukan. Fasilitas standar yang disediakan adalah internet, komputer, perpustakaan, mushola, parkir, akses difabel, tempat menyusui, kantin, AC, toilet dan fasilitas lain. 

Kegiatan utama yang dilangsungkan adalah bedah buku, diskusi, apresiasi seni dan diskusi panel. Kegiatan ini didukung oleh kelompok, komunitas atau pelaku kegiatan seperti FSRD ISI Surakarta, Biru, Pudak Petak Dance Studio, Ketophrak Ngampung. 

Siapa saja bisa main ke Rumah Banjarsari untuk sekedar ngumpul bareng teman atau nonton pementasan seni. Tempat ini berada di Jalan Syamsurizal, Kelurahan Setabelan, Kecamatan Banjarsari, Solo. 




Cerita Tambahan,,, Ketika datang ke Rumah Banjarsari ini saya sudah disambut gonggongan anjing dari rumah sebelahnya 😅😅😅 (mungkin mau diajak kenalan). Sebenarnya tugas saya saat itu untuk meliput event seni dan kreatif yang ada di Rumah Banjarsari. Tapi kenapa saya malah fokus sama Rumah kunonya, sepertinya menarik untuk di ulik. Disini juga biasanya banyak komunitas seni berkumpul. Ada komunitas photography, komunitas sanggar tari, komunitas pecinta buku, dll. Di bagian belakang ada sasak tinju jadi kalau kamu lagi ruwet bin mumet ora perlu jotosi orang, bisa kesini buat ikutan main tinju saja 😁😁😁. 

Komentar