Ayo dolan ke daerah kidulan (selatan) ๐๐๐. Disini saya menemukan makanan tradisional namanya Tempe Alakatak. Unik yo namanya dan bikin penasaran. Makanan ini merupakan salah satu jajanan khas daerah Weru dan Watukelir perbatasan Sukoharjo-Gunung Kidul.
Tempe alakatak ini berisi tempe dan mie. Bedanya dengan kuliner lainnya, tempe yang digunakan berbahan dasar kacang benguk. Proses ini memerlukan waktu hingga 5-6 hari. Kacang benguk direndam selama dua hari lamanya. Tujuannya untuk menghilangkan racun yang ada dalam kacang tersebut. Selanjutnya, barulah proses penumbukan dimulai
Sebelum disajikan menjadi alakatak, tempe benguk diolah terlebih dahulu dengan cara direbus, digiling, kemudian dicampur dengan kelapa dan kunyit. Ada yang unik dengan makanan ini, yaitu dibungkus dengan daun jati. Kemudian daun jati akan dikaitkan dengan lidi yang dipotong kecil-kecil.
Untuk campuran mie terbuat dari tepung singkong yang berwarna putih dan kuning. Untuk warna kuningnya, mie menggunakan campuran perwarna alami dari kunyit. Proses pembuatannya pun masih secara tradisional.
Kuliner Tempe alakatak akan lebih nikmat apabila dipadukan dengan kerupuk khas daerah Weru juga yang disebut dengan kerupuk kelir. Kerupuk kelir berwarna putih atau merah muda. Kerupuk tersebut dinamakan kerupuk kelir karena produksi kerupuk tersebut di daerah watukelir.
Penjual makanan langka ini rata-rata sudah lanjut usia. Ini dikarenakan tidak semua orang dapat membuat menu makanan ini dengan cita rasa yang sama seperti pendahulunya. Tempe Alakatak Ini biasa dijual di Pasar Cakruk Karangtengah, Pasar Watukelir, Pasar Tawang yang semuanya berada di Kecamatan Weru. Menariknya makanan ini juga begitu murah, sekitar 3 ribu saja satu bungkusnya.
Komentar
Posting Komentar