Kuliner khas suatu daerah atau biasa disebut makanan tradisional memiliki daya tarik tersendiri. Salah satu kuliner khas ini adalah Jenang, Krasikan dan Wajik. Jenang hampir mirip dengan dodol yang membedakan tekstur jenang biasanya lebih lembek dan berminyak. Sedangkan krasikan teksturnya lebih kasar dan diberi taburan wijen diatasnya. Lalu, wajik adalah kuliner tradisional yang terbuat dari bahan dasar beras ketan dan gula jawa.
Jenang Kedunggudel tereletak di Desa Kedunggudel, Kenep, Kabupaten Sukoharjo. Usaha jenang turun temurun ini sudah ada sejak tahun 1987. Jenang Kedunggudel terkenal dengan cita rasanya yang enak dan legit.
Pembuat jenang disini masih menggunakan cara tradisional. Mereka memasak jenang dengan tungku kayu bakar dan wajan tembaga. Untuk prosesnya pun memakan waktu yang cukup lama (4 jam). Selama proses memasak pun harus terus diaduk, ini yang membuat adonan empuk dan bercita rasa khas.
Jenang Kedunggudel enggak memakai bahan pengawet sama sekali. Jadi, memang tidak tahan lama, hanya mampu bertahan tiga hingga lima hari tanpa disimpan di lemari pendingin. Pembuat jenang Kedunggudel mulai membuat jenang mulai pagi hingga sore hari. Setelah itu baru dicetak dan didinginkan, biasanya para pembeli akan datang di sore hari untuk mengambil pesanan.
Sampai saat ini, jenang Kedunggudel masih terus eksis di pasaran. Jenang ini biasa dipasarkan di berbagai pasar tradisional di Kabupaten Sukoharjo. Harga satu bungkus Jenang 15rb dan wajik 15rb. Saya suka jenang disini karena pengemasannya dibungkus dengan daun pisang.
Desa Kedunggudel ada 17 perajin jenang. Semuanya menjalankan usaha turun temurun sampai tiga generasi.
Disini juga ada event Festival Jenang Kedunggudel, festival ini biasa digelar untuk mengenalkan desa wisata dan potensi yang ada disini. Nah, Jangan lupa beli oleh-oleh khas desa Kedunggudel yaitu Jenang, Wajik dan Krasikan.
Komentar
Posting Komentar