Museum Radya Pustaka, Sekeping Sejarah Kuno di Kota Solo

 



Ayo jelajah Kota Solo dan main ke Museum Radya Pustaka. Museum ini terletak satu komplek dengan kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata yang terletak di Jalan Brigjen Slamet Riyadi No. 275, Laweyan Solo. Museum ini juga memiliki nama lain Loji Kadipolo. Harga Tiket masuk 5rb per orang dengan jam operasional 09.00-14.00 WIB. Lha ada apa saja didalam museum ini,,, 😁😁😁

Saat memasuki halaman museum, terdapat patung Rangga Warsita seorang pujangga besar yang hidup di Kota Solo pada abad ke-19. Museum ini menjadi salah satu museum tertua di Indonesia. Bangunan ini juga menyimpan arsip lama pemerintahan masyarakat Solo jaman dulu. Menurut sejarah, museum ini merupakan kediaman seorang warga negara Belanda bernama Johannes Busselaar lalu dibeli oleh Sri Susuhunan Pakubuwono X dan diserahkan kepada Kanjeng Raden Adipati Sosrodiningrat IV (Patih dalem Keraton Surakarta) pada 18 Oktober 1980 untuk dijadikan museum. Bentuk bangunan asli sebelum menjadi museum masih tetap dipertahankan hingga sekarang.



Di museum ini tersimpan wayang berusia ratusan tahun dan masih awet hingga sekarang. Wayang-wayang tersebut antara lain Wayang Gedhog Madura, Wayang Gedhog Surakarta, Wayang Purwa, Wayang Klithik Kayu, Wayang Madya, Wayang Sukat, Wayang Beber dan Wayang Dupara. Ada wayang asal Vietnam berusia 173 tahun, wayang tersebut merupakan cinderamata pada masa Pakubuwana X. Uniknya, ada tradisi ngisis ringgit untuk menghormati karya leluhur dan menjaga wayang-wayang koleksi museum agar tetap awet. Kegiatan ngisis ringgit berupa mengeluarkan wayang dari tempat penyimpanan dan dibersihkan lalu diangin-anginkan makanya disebut ngisis ringgit.




Memasuki ruangan museum yang berada ditengah ruangan terdapat seperangkat alat gamelan kuno berjuluk Gamelan Ageng Radya Pustaka. Gamelan tersebut berusia 100 tahun, gamelan ini masih sering digunakan dalam suatu pertunjukan kesenian. Selain itu, terdapat pula Canthik Rojomolo yaitu perahu milik Keraton Surakarta yang melegenda. Rojomolo adalah sosok raksasa penguasa laut, patung ini merupakan karya Pakubuwono V yang diletakkan dibagian depan perahu Canthik Rojomolo.



Kamu juga bisa melihat koleksi mata uang kuno Indonesia dan asing jaman dulu. Ada ratusan koleksi mata uang hasil hibah dari berbagai orang yang peduli terhadap Museum Radya Pustaka. Enggak hanya uang kertas tetapi juga uang koin diantaranya 2 Rupee (India), 0,01 Yuan (China), 1Dollar (Singapura), 100 Lira (Turki), 5 Ringgit (Malysia), 20 Dinar (Yugoslavia), 1 Pound (Mesir), 100 Peso (Kolombia) dan masih banyak yang lainnya.

Di museum ini juga banyak terdapat arca peninggalan kerajaan. Seperti di teras atau pintu masuk museum. Arca tersebut antara lain Arca Ganesha, Siwa Mahadewa, Durga Mahisasuramardini (dewi bertangan delapan) dan Kartikeya (relief dewa yang mengendarai Mayura/Burung Merak). Arca-arca ini merupakan peninggalan sejarah abad 7-10 Masehi dan ditemukan di sekitar Candi Prambanan. Selain arca terdapat koleksi berbagai jenis keramik, keris, tombak, dll.

 




Komentar