Jelajahi Kampung Batik Laweyan Melalui Mata Lensa

 




Kampung Batik Laweyan terkenal sebagai salah satu pusat batik di Solo. Kampung batik ini sudah ada sejak zaman kerajaan Pajang tahun 1546 M. Kampung Laweyan didesain dengan konsep terpadu, terdapat ratusan pengrajin batik yang menjual berbagai motif, seperti Tirto Tejo dan Truntum dengan beragam variasi harga. Selain batik tersimpan kekayaan arsitektur Jawa Kuno.

Nah, kampung Laweyan juga menggelar festival (26sept-2okt/2018). Salah satu rangkaian acaranya adalah lomba fotografi. Di tempat ini terdapat puluhan sudut untuk objek jepretan foto.   

Tempat wisata Kampung Batik Laweyan juga menyediakan spot foto instagramable buat yang hobi selfie ataupun wefie. Bagi yang menyukai suasana tempo dulu, lokasi ini menjadi salah satu objek yang menarik.

Selain itu, ada pameran foto yang mengambil tema tentang “Laweyan Tempo Dulu Sampai Sekarang” Pameran foto ini akan menjadi sajian yang unik bagi wisatawan. Lokasi pameran berada disepanjang gang-gang kecil dengan dibatasi tembok tinggi yang merupakan landscape khas Kampung Batik Laweyan.

 

 

“Nyawang Laweyan” di Festival Laweyan


Opening Ceremony Festival Laweyan resmi dibuka, Selasa (25/9/2018). Tema yang diambil Nyawang Laweyan. Opening Ceremony Festival Laweyan 2018 bertepatan dengan HUT Kampung Batik Laweyan. Acara ini menampilkan pertunjukan kolosal kolaborasi teatrikal tari, musik etnik serta batik perform.

Malam itu, grup etnik musik Kemlaka membawakan lagu berjudul Gila Tv. Hal yang menarik dari grup musik Kemlaka ini adalah pertunjukan musik karya etnik tradisional yang dikemas secara modern. Penampilan penutup dari “Parade Nusantara & Kemlaka” berkolaborasi dengan sanggar tari Meilia. Repertoar kawah candradimuka juga sukses ditampilkan dalam opening ceremony.

Dalam festival ini akan disajikan beberapa kegiatan kreatif unjuk potensi warga. Kampung Laweyan menjadi kawasan destinasi wisata, tentu saja Festival Laweyan ini tidak sekedar tontonan untuk warga Laweyan saja. Tempat ini juga menjadi destinasi wisata dengan konsep berbagi peran. Pengembangan pemberdayaan kearifan lokal akan menjadi bagian terbesar dari keseluruhan rangkaian kegiatan.

Komentar