Pas bahas
tentang fashion kepalaku langsung mumet hahaha. Saya enggak ngerti detail
tentang dunia tren fashion dan semacamnya. Saya ditugaskan untuk meliput event
Solo Batik Fashion 2018 dan 2019. Wis browsing banyak tentang fashion dan
modelling tapi kok yo masih gagal paham, wanita macam apa saya ini 😅😅😅.
Saat acara
berlangsung para desainer menjelaskan detail karyanya yang menggunakan unsur
macam-macam batik. Seperti Batik Parang; Batik Pakem; Batik Tumbuhan; Batik
Lasem Kawung dll, banyak banget kan jenisnya. Saking penasaran bedanya
batik-batik tersebut, saya sampe “melototin” satu-satu baju yang dipakai mas
sama mba modelnya (ingat jangan malah fokus ke modelnya).
Event tahunan
dari Pemerintah Kota Surakarta yang mengangkat kekayaan Seni Batik dan Budaya
Nusantara. Tahun 2018 mengangkat tema “Kharisma Nusantara” (wawasan ideologi)
yang menampilkan kain-kain Batik Nusantara dari berbagai daerah.
Beberapa
desainer menampilkan karya terbaiknya malam itu, salah satunya desainer Robby
Dion yang menampilkan 8 karyanya. Robby Dion mengeksplorasi salah satu kain
Nusantara yaitu Batik Tulis Klasik. Karyanya bergaya tradisional dengan
sentuhan modernn elegan lewat pemilihan kain lace Perancis. Salah satu karyanya
yaitu sosok Naniek Dewi “Roekmini”.
Desainer selanjutnya
dari Batik Agung Wibowo yang menampilkan batik pakem khas Solo. Sisi yang ingin
ditampilkan dalam karyanya adalah busana batik yang dikemas secara glamour
modern. Hal tersebut terinspirasi dari tumbuh-tumbuhan, ia menampilkan 18
karya.
Solo Batik
Fashion 2019, Mengusung Konsep Batik Modern dan Batik Klasik
Solo Batik
Fashion 2019 mengambil tema “Solo Membatik Dunia”. Pagelaran SBF diharapkan
bisa mempromosikan batik hingga level Internasional. 30 desainer dari berbagai
kota bakal tampil menyemarakkan gelaran tahunan ini. Masing-masing desainer akan
memamerkan rancangan busana mereka berbahan batik tulis dan cap sesuai dengan
tema. SBF digelar dua hari dengan dua konsep yaitu Klasik Indonesia Kebaya dan Batik
Modern untuk Kasual.
Rory Wardhana
Art Director Batik Solo Batik Fashion 2019 mengatakan, “Hari pertama
menampilkan karya dari 15 desainer dengan konsep klasik, para model akan
berlenggak-lenggok diatas catwalk dengan diiringi musik gamelan. Sementara,
hari kedua menampilkan 15 desainer yang mengusung konsep batik untuk kasual. Nantinya
para model akan mengenakan batik modern yang dipadukan dengan aksesorsi seperti
sepatu boot dan diiringi musik modern,” ujarnya.
Ia menambahkan,
“Ada 3 top model dari Bali, bintang
iklan dari Jakarta, Surabaya, Semarang, Jogja dan Solo. Sementara model dari
Solo tampil ketika pre-event SBF,” imbuhnya di Gedung Djoeang Solo.
Sebelumnya,
telah digelar acara pre-event Solo Batik Fashion 2019 yang menampilkan Tarian
Solo Membatik Dunia oleh Widya Ayu Kusuma Wardani yang juga seorang
koreografer. Di acara ini turut dipamerkan beberapa contoh rancangan batik
karya para desainer seperti dari Magenta by Shaniaw, Owens Joe, Batik Riana
Kesuma, Imazha by Ima, Ria Soenaryo, Joko SSP dll.
SBF 2019 juga
mengadakan lomba rancang busana yang diikuti oleh 40 peserta dari isntitusi
hingga sekolah menengah atas atau sederajat. 21 karya peserta yang terpilih
dipersilahkan tampil di pagelaran SBF 2019.
Fashion show
hari pertama, ada karya Owens Joe yang menampilkan karya judul Mamayu Hayuning
Bawono. Sebuah filosofi luhur tentang kehidupan dari kebudayaan Jawa yang
mempunyai makna memperindah keindahan dunia.
Komentar
Posting Komentar