Museum Tumurun
adalah salah satu museum seni di Kota Solo. Museum ini terletak di Jalan
Kebangkitan Nasional No 2 Sriwedari, Laweyan Solo. Bila dilihat dari luar
tempatnya tidak seperti museum namun seperti rumah biasa. Museum ini milik Iwan
Lukminto yang merupakan anak dari H. M. Lukminto pendiri dari perusahaan
tekstil Asia atau PT Sri Rejeki Tekstil (Sritex).
Museum Tumurun
diresmikan dan dibuka untuk umum awal April 2018. Untuk berkunjung ke museum
ini tidak dikenakan biaya alias gratis. Namun, kamu harus melakukan reservasi
terlebih dahulu melalui website www.tumurunmuseum.com.
Setelah masuk website langsung klik Menu lalu Event, disana akan tertera open
house event dengan kapasitas pengunjung per hari beserta jam kunjungannya. Museum
Tumurun menggelar Open House Event dengan tema yang berbeda-beda setiap
minggunya. Setelah reservasi melalui website, kamu akan mendapatkan email balasan
berisi “invitation” beserta hari dan jam untuk berkunjung. Kamu tinggal datang
sesuai undangan.
Gedung museum
ini terdiri dari dua lantai. Beberapa karya seni berada di lantai bawah
sedangkan di lantai atas tersimpan karya seni tertentu sesuai tema. Museum ini
memiliki kurang lebih 150 koleksi karya seni berupa lukisan, instalasi seni dan
mobil klasik.
Salah satunya
yaitu karya seni instalasi “Floating Eyes” berjudul Changing Perspectives (2017)
yang merupakan karya Wedhar Riyadi asal Jogja. Instalasi ini berbentuk susunan
bola mata setinggi 7 meter yang menjadi salah satu objek ikonik dari Tumurun
Privat Museum.
Selain itu, museum
ini menyimpan koleksi beberapa mobil klsik yaitu Mercedes Benz keluaran tahun
1972, Dodge Deluxe Club Coupe tahun 1948, Dodge Eight seri DK tahun 1932, mobil
VW kumbang hitam dalam bentuk bulat seperti bola, dll.
Beberapa karya perupa
Indonesia lainnya adalah Fx Harsono (1949) yaitu Screenshot from writing in the
rain #4 (2011) dan Sunaryo (1943) yaitu persiapan menari (2010), Hendra
Gunawan, Basoeki Abdullah, Raden Saleh, Affandi, Heri Dono, Eko Nugroho dan
Eddy Santoso.
Selain tempatnya
yang asyik buat foto-foto, kamu disini juga bisa mendapatkan pengetahuan baru
tentang karya seni kontemporer. Ada pemandu museum yang siap menjelaskan
berbagai hal tentang museum tumurun dan informasi karya seni didalamnya.
Di masa pandemi
seperti sekarang ini, pihak Museum Tumurun tetap mengedepankan protokol
kesehatan. Di pintu masuk kamu akan ditanya nama dan identitas sesuai reservasi
yang telah dilakukan melalui website (wajib menggunakan masker). Lalu, kamu
harus mencuci tangan dan di cek suhu terlebih dahulu sebelum masuk ke ruangan. Tidak
diperkenankan membawa tas masuk kecuali camera dan Hp.
Komentar
Posting Komentar