Kali ini saya
akan membahas tentang salah satu kuliner paling mak nyus nang Solo. Paling
semangat kalau dapat tugas liputan tentang event kuliner 😆😆😆. Saya mengambil judul
icip-icip ketularan kosa kata editor kantor dulu, icip-icip dan
melipir tipis-tipis. Dua kali meliput festival jenang sala tahun 2019 dan
2020.
Di hari jadi
ke-275 Kota Solo, Pemerintah Kota Surakarta mengadakan event Semarak Jenang
Sala. Di event ini, warga bisa menikmati 3000 jenang secara gratis. Jenang yang
dikenal di Solo merupakan makanan manis yang terbuat dari tepung beras atau
tepung ketan dengan santan dan gula merah.
Event Semarak
Jenang Sala 2020 dilangsungkan di nDalem Joyokusuman, Baluwarti, Pasar Kliwon,
Kota Solo, Senin (17/2/2020) pukul 09.00 WIB. Event ini dibuka oleh Wali Kota
Solo F.X Hadi Rudyatmo. Sebelumnya, Wali Kota dan jajarannya melakukan upacara
di Stadion Sriwedari lalu rombongan melakukan kirab menuju nDalem Joyokusuman.
Dalam
pembukaannya dilakukan prosesi kirab 17 jenang yang masing-masing mempunyai
filosofi khusus. Ke 17 jenang dibawakan oleh putra-putri Solo. Tema yang diambil
tahun 2020 yaitu Pesona Jenang Lemu.
Puluhan stan
menyediakan berbagai macam jenang untuk warga Soloraya. Salah satu jenang yang
saya coba adalah jenang yang mulai langka jenang ngangrang. Jenang ngrang-ngrang
atau bubur ketan punya cita rasa manis dan legit apalagi kalau disiram kuah
santan, mantap jiwa rasanya. Menurut budaya Jawa, jenang ngangrang mempunyai
filosofi bahwa Manusia seharusnya belajar mengontrol emosi kemarahannya agar
kekuatan yang ada pada dirinya bisa bermanfaat untuk sesama.
Selain jenang ngangrang
juga ada Jenang Katul; Jenang Taming; Jenang Sepasaran; Jenang Warni Empat;
Jenang Sumsum, Jenang Pati; Jenang Salaka; Jenang Abang Putih; Jenang Grendul; Jenang
Timbul; Jenang Lahan; Jenang Lemu; Jenang Majemukan; Jenang Procot; Jenang
Sengkolo dll. Semua jenang bisa dicicipi dibeberapa stan di Semarak Jenang Sala
2020.
Uniknya jenang
khas Solo ini masih menggunakan wadah takir atau pincuk. Wadah takir terbuat
dari daun pisang dan aroma khasnya daun pisang yang membuat cita rasa jenang semakin
lezat. Selain jenang banyak juga aneka jajanan tradisional yang masih
menggunakan daun pisang seperti, arem-arem; lemper; nagasari; tape; semar
mendem; lenjongan dll.
Saya memang
penggemar jenang apapun 😀😀😀. Jenang manis dan jenang lemu (gurih) sama-sama
lezat. Festival jenang digelar hanya satu tahun sekali, sebagai salah satu event
Hari Jadi Kota Solo. Jangan khawatir bagi yang ingin icip-icip jenang bisa
datang tiap pagi ke Jl. Kartini selatan SMPN 10 depan Toko Buku Sekawan Solo.
Tempatnya di emplek-emplek pelataran toko, bukanya tiap pagi hari. Disini adanya
jenang manis seperti jenang grendul, mutiara, jenang sumsum dll. Sementara,
jenang lemu berlokasi di Jl. Brigjen Sudiarto no. 94 Solo tepatnya diseberang
jalan Soto Ayam Gading yang terkenal itu. Jenang lemu Bu Mur terkenal dengan
jenang atau buburnya yang gurih dan lezat (jenang sambel goreng dan jenang teriknya
jawara). Masalah harga jangan khawatir karena murah meriah.
Komentar
Posting Komentar