Apa yang terlintas
di pikiranmu ketika mendengar kata Pasar Malam? Pasar malam menjadi hiburan
yang selalu ditunggu. Aneka wahana permainan, penjual dadakan dan kuliner
tradisionalnya selalu menjadi ciri khas pasar malam Sekaten Solo. Ramainya
pengunjung pasar malam bisa menjadi ladang rejeki tersendiri bagi para penjual
dan pengelola wahana permainan.
Saya terakhir
kesana dua tahun lalu sekalian cari bahan buat artikel. Medianya antimainstream
jadi artikelnya unik-unik tapi malah seru hahaha. Opo wae isoh digawe artikel
bebas koyo nulis nang blog. Namanya pasar malam pasti bukanya yo malem. Enaknya
pergi ke Pasar Malam iku jajanannya murah meriah.
Waktu menunjukkan
pukul 8 malam, meluncurlah saya ke pasar malam di alkid (alun-alun kidul). Saya
kesana sendirian (jomblo ngenes) đ
đ
yo wis langsung muter-muter wae. Saya berhenti
didepan sebuah permainan sing di keruyuk wong akeh namanya âombak banyuâ.
Disini seperti wahana
permainan Dufan versi mini yang bisa dijangkau semua kalangan. Saya juga
melihat sekeliling, nang kene mesti akeh kisah unik (tenang
yen wajahâe pas2an aman InsyAllah). Fokus saya langsung pada beberapa pemuda
yang melompat-lompat di permainan ombak banyu. Aku mung mbatin, âkuwi podo
ngopo kok koyo meh atraksi sirkus gek ora nganggo tali pengaman,wonge yo sangar-sangarâ.
Beberapa saat
memperhatikan, saya mulai mendekat lalu basa-basi dhisik sebelum tanya-tanya
yang lain. Joki Ombak Banyu begitu sebutan untuk para pemuda ini, salah satu
joki bernama Alex 34 tahun sudah lama melakukan pekerjaan tersebut. Ombak banyu
sekilas mirip seperti komidi putar tapi lebih ekstrim. Para pengunjung yang
naik secara melingkar ketika permainan dimulai. Wahana akan diputar
terombang-ambing seperti terkena ombak
dilaut. Lha kuwi jenenge ombak banyu.
Malam itu, Alex
dkk beraksi memainkan wahana permainan tersebut. Ia berlari memutar, melompat
kedalam wahana permainan tersebut dengan kecepatan cukup tinggi. Aksinya begitu
santai seperti sudah terbiasa melakukannya. Pria asal Klaten yang sudah 5 tahun
menjadi joki tersebut harus melakukan aksinya setiap malam. Satu tim ombak
banyu ini ada 70 orang dan didalamnya terdapat juga beberapa wanita bagian
penjual tiket. Namun, 70 orang tersebut tersebar di beberapa wahana ombak banyu
yang lain. Di pasar malam sekaten sendiri terdapat 5 wahana permainan ombak
banyu. Harga tiket untuk wahana ombak banyu 10rb per orang.
Setiap malam, tim
Alex bisa membawa pulang uang jutaan rupiah namun dibagi beberapa orang dalam timnya. Mereka juga masih menyewa peralatan
permainan jadi dana yang terkumpul masih dikurangi untuk sewa alat tersebut. Tim
alex mempunyai latar belakang yang berbeda-beda, siangnya mereka kerja
serabutan sementara malam harinya menjadi joki ombak banyu di Pasar Malam.
Permainan
seperti ini sebenarnya berbahaya bukan hanya untuk joki tapi pengunjung karena
minimnya standar keamanan. Ditambah saya juga melihat ada beberapa wahana yang
sudah berkarat di area pasar malam. Jika, tidak segera di perbarui kemungkinan
akan terjadi seperti insiden di Jogja yaitu sebuah bianglala tiba-tiba sebagian
bangkunya terbalik dan membuat panik para pengguna wahana. Untungnya tidak ada
korban jiwa dalam insiden tersebut.
Tiba-tiba hujan
turun (wealah belum selesai bertanya) wis bubar semua. Saya memutuskan pulang
dapat bahan mentah sedikit, ya sudah ini saja dulu. Duh, Martabak; arum manis
dan kawan-kawannya belum sempat saya beli malam itu.
Dipasar malam
sekaten ini yang khas yo penjual kuliner dan permainan tradisionalnya. Lha
disini juga ada penjual kinang. Pasta giginya ala simbah-simbah jaman dulu biar
gigi awet dan kuat pada ngunyah kinang sirih, luar biasa. Ramuan kinang terdiri
dari daun sirih; gambir; injet (kapur) mirip ramuan jamu. Gimana mau nyoba âNginangâ
juga?
Komentar
Posting Komentar