Pemilihan Kepala Daerah digelar tanggal 9 Desember 2020. Akhirnya, pilkada di tengah pandemi covid-19 tetap membangkitkan minat masyarakat akan demokrasi dengan mengikuti protokol kesehatan. Pilkada tahun ini berbeda dengan pilkada tahun sebelumnya karena dalam masa pandemi covid-19, penyelenggara harus memperhatikan penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Tahun ini,
terdapat 224 kabupaten dan 37 kota di Indonesia yang akan melaksanakan pilkada
serentak Desember 2020. Kampanye akan berlangsung hingga tiga hari menjelang
pemungutan suara pada 9 Desember mendatang. Regulasi terbaru, PKPU 13 Tahun
2020 terkait kampanye, memang melarang 6 kegiatan mulai dari pentas seni, panen
raya, konser musik, jalan santai, perlombaan, bazar, donor darah hingga
peringatan hari ulang tahun partai politik. Bahkan, PKPU juga melarang kampanye
akbar atau rapat umum. Ada sejumlah aturan yang akan diterapkan saat warga
mencoblos di TPS pada pilkada 2020:
1.
Jumlah
pemilih per-TPS dikurangi dari 800 menjadi maksimal 500 orang.
2.
Kehadiran
pemilih TPS diatur jamnya, setiap jam untuk sekian pemilih.
3.
Pemilih
yang menunggu giliran akan diatur jaraknya minimal 1 meter.
4.
Dilarang
bersalaman antara petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS).
5.
Disediakan
perlengkapan cuci tangan.
6.
Petugas
KPPS dan pemilih mengenakan masker.
7.
Petugas
KPPS mengenakan sarung tangan selama bertugas. Setiap pemilih disediakan sarung
tangan sekali pakai di TPS.
8.
Setiap
pemilih yang akan masuk ke TPS dicek suhu tubuhnya
9.
Setiap
pemilih yang selesai mencoblos tidak lagi mencelupkan jari ke botol tinta
tetapi tintanya akan diteteskan oleh petugas.
Saya pernah
membaca sebuah catatan menarik seseorang seperti ini, “Democracy is the
right to make the wrong choice” John Patrick. Simalakama demokrasi, hak
rakyat untuk memilih dijamin oleh negara, tidak peduli apakah pilihannya benar
atau pilihannya salah. Semuanya berhak memilih, mau dia terdidik ataupun tidak
terdidik. Masalah besar bagi demokrasi adalah kalau mayoritas pemilih tidak
terdidik dan kemudian diarahin untuk memilih yang salah. Gandhi pernah
mengatakan, “Demokrasi hanya akan berjalan baik, jika dan hanya jika
mayoritas rakyatnya teredukasi”. Dalam sebuah negara yang apabila mayoritas
rakyatnya belum terdidik, untuk memastikan negara dikuasai oleh orang-orang
yang baik, kuncinya adalah orang-orang baik harus membuat mayoritas rakyatnya
terdidik atau orang baik harus punya hati untuk memanipulasi kebodohan
mayoritas rakyat.
Tetap gunakan Hak
Suaramu untuk menentukan bagaimana Indonesia 5 tahun kedepan. Tulisan'e singkat wae ndak ruwet .... 😂😂😂
Komentar
Posting Komentar