Sopo sing
seneng mengunjungi museum? Hahaha.... Ngopo aku seneng tenan yen dolan nang
museum-museum. Saking sering nang museum suwe-suwe wajahku meh koyo arca. Membahas
mengenai museum, ada sebuah event yaitu MGTC (Museum Goes To Campus). Event ini sudah digelar tiga kali di
Universitas Sebelas Maret Surakarta (aku dudu alumni kene tapi sering liput
acara nang UNS).
Opo tho MGTC
kuwi??? Museum Goes To Campus merupakan sarana pengenalan museum kepada
masyarakat. Nah, pameran ini diadakan oleh Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas
Ilmu Budaya (FIB) Universitas Sebelas Maret. Ada banyak museum di Indonesia
yang dipamerkan disini. Pameran ini bertujuan agar masyarakat memiliki akses
informasi dan memiliki pengetahuan lebih mengenai museum warisan sejarah dan
nilai-nilai kebangsaan. Tema tahun ini yaitu perdagangan dan perkembangan
kebudayaan.
Museum Goes To
Campus ketiga kali ini memamerkan tentang inovasi penyajian koleksi museum berbasis
IT, yaitu aplikasi Augmented Reality yang akan mengeksplorasi tampilan koleksi
museum secara audio dan visual. Misalnya nih kamu pengen tahu informasi yang
ada di buku atau brosur, kamu cukup masuk ke aplikasi salah satu museum. Lalu,
kamu bisa menscan bercode melalui smartphone kamu. Total terdapat puluhan stan
pameran museum di MGTC Universitas Sebelas Maret. 5 Stan pameran yang saya
kunjungi,,,,
1.
Indonesian
Islamic Art Museum
Nah, ini salah
satu museum tentang sejarah islam diseluruh dunia. Museum ini terletak di
Lamongan Jawa Timur. Di stan museum ini menyajikan konsep modern “Augmented
Reality”. Mushaf Al Quran kuno juga turut dipamerkan, bisa belajar sejarah
perkembangan dan penyebaran agama islam (Wali Songo).
2.
Museum
Universitas Cendrawasih
Saya belum
pernah ke Papua tapi di acara ini bisa belajar tentang budaya Papua hahaha.
Museum Universitas Cendrawasih ini menjadi salah satu peserta pameran terjauh. Museum
ini menyimpan sejarah koleksi peradaban dari Provinsi Papua. Salah satunya
adalah koleksi Muka Perahu (Eisyory) terbuat dari kayu yang berfungsi sebagai
hiasan penanda identitas keluarga khas Jayapura. Lalu, patung “Kawenak” dari Suku
Asmat. Patung tersebut menunjukkan bahwa orang tersebut pada masa hidupnya
sebagai pengukir perisai alat perang. Penjaga stan pameran asli dari Papua,
seru juga ngobrol tentang bahasa dan budayanya.
3.
Museum
Bung Karno
Museum Bung
Karno terletak di Blitar, Jawa Timur. Di museum ini tersimpan ribuan koleksi buku
tentang Bung Karno dan sejarahnya. Selainitu, koleksi non buku berupa lukisan
Bung Karno, peninggalan Bung Karno (Baju dan Koper), uang seri Bung Karno tahun
1964, serial sketsa Bung Karno di Rengas Dengklok sebelum kemerdekaan dan
foto-foto Bung Karno sejak masih muda hingga menjadi Presiden.
4.
Museum
Sandi Negara
Di stan muesum
ini mengenal tentang sejarah ilmu persandian. Belajar membaca pesan tersembunyi
dengan kode-kode tertentu (sekalian latihan ngode gebetan).
5.
Museum
Samanhudi
Museum ini
berada di kampung Sondakan Solo. Museum yang diresmikan tahun 2012 ini
menyimpan batik klasik. Di museum ini tersimpan foto dokumentasi, foto jejak
sejarah, buku artefak dan segala hal yang berkaitan dengan perjuangan Samanhudi
dari Sarekat Islam. Kini, museum dikelola oleh komunitas peduli museum
Samanhudi.
Komentar
Posting Komentar