Dadi wartawan
kuwi kudhu gelem liput opo wae berkenalan dan melakukan wawancara dengan
siapapun. Termasuk meliput tentang komunitas motor sing isine wong unik-unik.
Mempunyai wajah pas-pasan yo ada keuntungannya aman dari di jahilan seseorang
hahaha. Saya mendapat tugas dari kantor meliput komunitas motor (yen ra salah
iki acarane ngiklan), meluncurlah saya ke TKP. Seperti biasa saya koordinasi
dulu dan tanya dengan fotografer kantor, saya disuruh langsung wawancara
panitia. Saya ketemu mas panitia sing enek tatone (sangar) nang tangan. Tapi
mas’e welcome Mulai wawancara ngalor-ngidul, setelah mendapat informasi cukup
lalu berkeliling melihat gambaran acara sebentar lalu kembali ke kantor untuk
menulisnya. Acaranya tentang Burnout motor custom, lagi ngerti enek acara komunitas
koyo ngono. Dari awal pintu masuk sudah berjejer motor-motor gedhe karo badanku
podo gedhene mungkin.
Trend motor
custom saat itu sedang menjadi hits dikalangan komunitas pecinta motor. Aku
sing buta tentang motor, hanya tau tentang motor matic dan tinggal pakai jalan.
Di liputan kali ini, saya dikasih tau jenis motor custom dll. Berbagai motor
custom yang dipamerkan saat itu seperti Pliket Motorcycle, Queen Lekha
Choppers, Pitstop Motorwerk, Oldhome Garage, Bulls Syndicate (jenenge aneh-aneh
yo) dll. Mobil klasik dan motor klasik juga turut dipamerkan seperti motor
Astrea Prima tahun 1989.
Burnout atau
pestanya para komunitas pecinta motor custom ini sudah empat kali digelar. Tema
yang diusung juga selalu berbeda menyesuaikan apa yang sedang tren. Tahun ini mengambil
tema Sopaneva Jayamehe. Fendi Aristyawan selaku selaku ketua panitia
acara membeberkan tentang konsep acara yang diambil “kami mengambil tema Sopaneva
Jayamehe yang artinya dijalanan kita berjaya. Konsep yang diusung yaitu ala
90an merupakan eranya millenial atau flashback motor jaman dulu. Ini sebagai
wadah bagi pecinta motor klasik di Kota Solo,” ujarnya.
Total komunitas
yang berpartisipasi dalam acara kurang lebih 150an dari Solo dan luar kota. Di
acara tersebut juga memamerkan motor Royal Enfield warna hijau. Iseng-iseng
saya tanya berapa harga motor ini. Setelah mendapat jawaban harganya setara
gaji saya selama beberapa tahun 😅😅😅. Acara tidak hanya memamerkan motor custom dan
mobil klasik. Beberapa acara lain seperti Custom dan Classic Exhibition, Motoart
Exhibition, Custom Meet Up, 90s area, Small Bore Corner, Tong Stand, Junkyard,
Food Truck Caravan & Bazar Culinary, Musik Zone, City Rolling, Burn Out
Time dll.
Selain event
Burnout, ada event Soundraline yang isinya musik rock n roll sing suarane
jeder-jeder. Berbeda dengan acara sebelumnya yang ini digelar di Colomadu. Terdapat
komunitas sepeda motor bebek, vespa, scooter dan motor klasik. Para creative
community pecinta visual art mengadakan sharing session.
Beberapa booth
memamerkan karya art craft mereka seperti Pasar Kaneman, Art and Craft De
Tjolomadoe yang memajang karya cincin, kalung dan pernak-pernik yang terbuat
dari Kayu Johar dan Kayu Sonokeling.
Komentar
Posting Komentar