Bekerja di media hiburan saya bisa belajar banyak tentang musik, film, budaya dll. Liputan kali ini, saya di tugaskan untuk membuat artikel tentang musik jazz. Saya tidak paham seluk beluk tentang musik jazz, hanya sebatas tahu dari bude saya dulu waktu di Jakarta dan melalui televisi. Pemikiran awal tentang musik jazz itu musiknya “wong sugih” (orang kaya) begitu kata bude saya. Musik jazz itu eksklusif, syahdu dan saya enggak bisa cepat memahami dan menikmati alunan musik ini (instrumen musik’e tingkat tinggi, aku wong deso hahaha). Sejak dulu saya hanya suka musik pop-melayu-akustik karena seringnya mendengarkan musik ini. Ketika ditugaskan untuk meliput ini, saya riset dulu sampai di pinjami majalah tentang musik jazz (karena ora paham blass musik iki hahaha).
Penugasan liputan tentang musik jazz dua kali, Solo City
Jazz dan Mangkunegaran Jazz. Sementara, Prambanan Jazz (skala besar) diliput
oleh mas senior yang sudah ahli meliput konser musik apapun (aku mung ngertine
enek Brian McKnight-Marry Your Daughter). Ternyata, menarik juga meliput
tentang musik jazz itu, saya jadi tahu siapa musisi jazz Indonesia dan luar. Para
musisi jazz memang beda lebih terkesan elegan dalam menyanyikannya. Musisi jazz
yang saya tahu itu seperti Frank Sinatra, Michael Buble, Jamie, Cullum, Tompi,
Sandhy Sondoro, Erwin Gutawa, Indra Lesmana, Joey Alexander dll.
Musik jazz adalah aliran musik yang berasal dari Amerika Serikat pada awal abad ke-20 dengan akar-akar dari musik Afrika dan Eropa. Musik jazz banyak menggunakan gitar, trombon, piano, terompet dan saksofon. Elemen penting dalam jazz adalah blue notes, improvisasi, polyrhythms, sinkopasi dan shuffle note. Penyanyi jazz senior dari kota Solo saya juga tidak tahu, baru tahu ketika ikut jumpa pers Solo City Jazz 2018. Berikut artikel tentang Solo City Jazz,,,
Solo City Jazz 2018 berlatar Pasar Gedhe dan Kereta
Jaladara
Festival Musik Solo City Jazz 2018 kembali digelar,
sabtu-minggu (29-30/9/2018). Berbeda dari penyeleggaraan tahun
sebelumnya, SCJ 2018 dibuat dengan konsep yang berbeda. SCJ akan digelar secara outdoor di dua tempat yakni area Pasar Gedhe dan
Kereta Jaladara.
SCJ 2018 di area Pasar Gedhe mengusung konsep dekat dengan masyarakat. Para musisi akan tampil secara bergantian di panggung terbuka, Sabtu (28/9/2018). Sedangkan, konsep panggung di Kereta Jaladara, SCJ secara khusus mengambil tempat di kawasan Car Free Day, Jl. Slamet Riyadi. Venue terpusat pada panggung minimalis di area Sriwedari dan Ngarsopuro.
Detail acaranya, para musisi akan naik kereta dari stasiun Purwosari menuju ke perempatan Ngarsopuro. Disana Jubing Kristianto, Ermy Kullit dan Mergie Segers akan menghibur masyarakat Solo. Wenny Purwanti ketua penyelenggara memaparkan dalam jumpa pers di Jack Star (28/9/2018). “SCJ 2018 mengusung konsep yang berbeda sekaligus mengenalkan spot istimewa dan unik di Kota Solo,” ujarnya.
Solo City Jazz pertama kali digelar di area Pasar Triwindu Ngarsopuro 2009. Penyelenggaraan dengan tagline Jazz-Up Heritage Solo City Jazz 2018 sukses berlangsung hingga sekarang. Panggung Solo City Jazz dari tahun ke tahun akan selalu dinanti.
Nostalgia bareng Penyanyi Jazz Senior di Solo City
Jazz 2018
Solo City Jazz 2018 telah memasuki gelaran ke-9. Penyelenggaraan Solo City Jazz dengan tagline Jazz-Up Heritage selalu sukses menghibur masyarakat. Di tahun ini, ada keistimewaan lain yaitu penampilan penyanyi jazz papan atas. Untuk kali pertama dua legenda hidup musik jazz Indonesia, Margie Segers dan Ermy Kullit akan mengejutkan panggung SCJ 2018.
Dion Momongan sebagai direktur festival menjelaskan, “kenapa tahun ini secara khusus menampilkan dua penyayi legenda jazz Indonesia, karena banyaknya masyarakat yang meminta untuk mengahadirkan dua penyanyi tersebut”. Mereka adalah figur penyanyi jazz yang lumayan panjang karir menyanyinya. Mereka juga telah menjadi inspirasi bagi munculnya bibit-bibit muda generasi jazzz millennial.
“Ini pertama kali saya manggung di Solo, kalau kalian pernah mendengar lagu saya dulu yang katanya berbeda dari musisi jazz lainnya, itulah warna vocal saya yang khas dalam bermusik. Saya penggemar metal, mungkin nanti saya akan berikan kejutan di panggung Solo City Jazz 2018.” tutur Margie Segers. Sedangkan Ermy Kullit mengatakan, “karena terbatas waktunya saya mungkin akan membawakan beberapa lagu dari album saya. Ada lagu saya yang akan diiringi oleh Suhad dari pilipe Solo Jazz Activity.”
Selain itu, beberapa penyanyi
jazz bakalan menghibur masyarakat Solo. Jubing Kristianto, Margie Segers, Ermy
Kullit, Farid Stevy, Soloensis, Pilipe, Backyard, Kira Entertainment, The
Rangers, Adam. Mereka tampil hari pertama Solo City Jazz di area Pasar Gedhe.
Sementara, hari kedua akan tampil Kemlaka, Riverwall. Dua legenda hidup jazz
juga tampil, Margie Segers dan Ermy Kullit di Kereta Jaladara yang berhenti di
perempatan Ngarsopuro.
Musisi yang Pernah Tampil di Solo City Jazz
Solo City jazz merupakan acara pagelaran musik jazz
yang diadakan di Kota Solo. Pagelaran
Solo City Jazz sudah memasuki penyelenggaraan yang ketujuh kalinya sejak 2009.
Namun, tahun 2010 sempat ditiadakan karena musibah gunung meletus. Banyak
musisi telah tampil mengisi panggung SCJ, sebagai
berikut...
1. Ina Kamarie
Penyanyi
beraliran jazz asal Indonesia. Ina tampil dalam formasi group Inna Kamarie Jasm
Project tahun 2014. Kala itu mengambil tema Guyub, Ngelaras dan Ngangeni. Suara
serak-serak khas dan gaya uniknya mampu membuat penikmat musik jazz larut. Inna
membawakan lagu berjudul Ecstasy secara live di panggung Solo City Jazz 2014.
2. Dian Pramana Poetra
Dian Pramana Poetra merupakan musikus
Indonesia. Bakat musiknya mengalir dari ayahnya yang seorang pemusik jazz.
Musisi kawakan tersebut berkolaborasi dengan Dedddy Dhukun membawakan lagu
berjudul masih ada dan melayang. Dian tampil di panggung Solo City jazz 2015
lalu.
3. Gugun Blues Shelter
Gugun Blues Shelter salah satu grup
musik asal Indonesia beraliran blues. GBS membawakan lagu Set My Soul on Fire
di Taman Balekambang. Hentakan musik band dengan aliran blues ini berhasil
menyihir penonton yang hadir malam hari itu.
4. Tompi
Tompi menjadi penampil puncak di Solo
City Jazz 2016. Tema yang diambil yaitu Jazz Up Heritage. Solo City Jazz
dikemas dengan cita rasa Solo yang ngelaras, ngangeni dan memasukkan banyak
unsur budaya didalamnya. Penyanyi asal Aceh tersebut membawakan lagu yang
berjudul Sedari Dulu.
5. Fariz Rm
Penampilan Fariz Rustam Munaf dalam
panggung Solo City Jazz 2017 di Benteng Vastenburg. Fariz Rustam Munaf
membawakan Anthology Quartetnya kala itu. Tema yang diambil Ngelaras Solo City
Jazz. Konsep yang diusung saat itu minimalis tapi efektif.
6. Ermy Kullit
Ermy Kullit akan mengbawakan lagu hitsnya di Solo City Jazz 2018. Lagu lawas andalan akan dibawakan untuk para penggemarnya.
7. Margie Segers
Pemilik nama lengkap Margaretta
Gerttruda Maria ini penyanyi jazz era tahun 1970-an. Sosoknya yang mungil,
perasa dan pemberontak ini memiliki karakter suara khas. Margie mempunyai lagu
berjudul semua bisa bilang. Panggung Solo City Jazz 2018 disemarakkan oleh
penyanyi jazz kawakan. Solo City Jazz di gelar 29-30 September 2018.
Komentar
Posting Komentar