Stop Merokok, Sayangi Diri dan Keluarga (Iklan Masyarakat) !!!!

 

“ROKOK BISA MEMBUNUHMU”, pernah membaca tulisan tersebut?? Sengaja saya tulis dengan Capslock supaya bisa dibaca dengan jelas. Saya itu heran, sudah jelas-jelas ditulis dibungkus rokok seperti itu, kok ya masih banyak yang merokok bahkan lebih meningkat dari tahun ke tahun. Maaf, saya termasuk orang yang tidak suka dengan bau rokok. Ambune kuwi lho marakke sesek dan kepleki’en.

Saya juga tidak peduli mau dikatain sok gaya dll, lawong anyel karo wong rokok (ngajak padu). Apakah rokok termasuk barang terlarang karena bikin ketagihan? Dulu saya pernah ikut seminar yang diadakan kepolisian di Sukoharjo. Seminar tentang Narkotika (obat terlarang), dalam seminar di jelaskan macam-macam obat terlarang mulai dari ganja, sabu-sabu, ekstaksi dll. Tapi sekarang, jenis obat sudah berkembang jenisnya. Kenapa ganja bisa dijual bebas? Bahkan ditanam dan dikembangkan untuk diperjual belikan. Ganja sebenarnya juga digunakan dalam dunia medis seperti untuk campuran obat anestesi dll. Lha, kalau disalahgunakan buat konsumsi pribadi bikin teler yo jadi menyimpang.

Kembali ke rokok (narkoba ora enek entek’e kasus’e), rokok atau bahasa beken’e sigaret terbuat dari daun-daun tembakau kering (marakke kecanduan). Saya tanya kenapa suka merokok? Katanya habis merokok bisa jadi mikir dan cari inspirasi (berarti yen ora merokok kowe ora tau mikir). Yen sopir atau dunia hiburan yen gak rokok gak kuat malah kadang bayaran’e dikit gak apa-apa yang penting ada rokok dan katanya.

Dunia media banyak bersinggungan dengan rokok, bahkan teman-teman saya hampir semuanya merokok. Awal-awalnya dulu, saya harus pakai masker, dadi perokok pasif (lama-lama juga bahaya). Saya mikir yen kerja di dunia seperti ini yo resikonya begini, lalu saya lebih memilih kerja freelance wae.

Saya juga melihat dunia musik juga banyak yang merokok bahkan sponsor paling besar dari rokok, tidak perlu saya sebutkan. Saya pernah ikut liput konser musik isine wong rokok kebas-kebus koyo kentut baunya hahahaha. Tidak cuma cowok tapi juga cewek, menurut mereka mungkin sudah biasa, jarene saya yang kurang pergaulan’e hahahaha. Sangar bos dunia sebenarnya, orang kie macem-macem.

Di jalan saja ketika beli sesuatu ketemu orang rokok, saya agak risi yen kebal-kebul’e didepan saya (kadang sudah saya kode biar pergi, kadang masih nekat pengen tak seplak pake sandal).

Apa mereka tidak peduli dengan kesehatan? Padahal rokok bisa membuat kanker paru, Asma, TBC, bahaya buat rahim dll. Tapi kalau sudah mencoba katanya susah buat berhenti (didoa’ke wae neknu), kudhu alon-alon. Sekarang, rokok juga mahal, pemerintah sudah menaikkan cukai, itu bisa bikin kantong jebol (opo ora mesakkno keluargane). Daripada buat beli rokok, uangnya bisa beli beras dll. Saya jamin akan terlihat lebih keren jika tidak merokok. Pemerintah secara resmi menaikkan cukai rokok rata-rata sebesar 23% melalui peraturan Menteri Keuangan (PMK) nomor 152 tahun 2019. Sementara, harga eceran terendah rokok juga naik rata-rata sebesar 35%. Keputusan tersebut mulai berlaku pada 1 Januari 2020.

Saya juga melihat anak-anak sekolah jaman sekarang banyak juga yang merokok (kepiye iki). Masih kecil sudah merokok katanya biar gentle dan laki (wealah, mesakno wong tuamu mati-matian cari uang, kamu di sekolahkan bukan untuk gaya tapi biar pinter dan sukses). Lha kalau merokok langsung dianggap gentle, menurut saya anggapan seperti itu hanya pemikiran atau doktrin dari lingkungan yang kurang baik. Lingkungan (orang tua, teman pergaulan) akan menentukan bagaimana karakter anak akan terbentuk kedepannya.

Rokok sangat berbahaya untuk kesehatan, makanya muncul jenis baru yaitu rokok elektrik atau vape. Saya membaca artikel rokok jenis ini lebih mahal, kebanyakan orang berasumsi bahwa rokok elektrik lebih aman dari pada rokok biasa. Padahal penggunaan vape sama berbahaya dengan rokok konvensional. Badan kesehatan Internasional (WHO) merilis sebuah laporan berisi anjuran untuk tidak menggunakan rokok elektrik didalam ruangan karena produk ini bisa mengeluarkan racun. Sisa dari asap rokok yang menempel diruangan atau di baju bisa terhirup oleh orang lain yang tidak merokok (sangat berbahaya jangka panjang).

Merokok didekat istri yang dalam keadaan hamil sangat membahayakan janin. Orang yang tanpa sengaja menghirup asap rokok menjadi perokok pasif. Ayo yang sayang keluarga mulai berhenti merokok untuk kesehatan bersama.

 

 

 

Komentar