“ROKOK BISA
MEMBUNUHMU”, pernah membaca tulisan tersebut?? Sengaja saya tulis dengan
Capslock supaya bisa dibaca dengan jelas. Saya itu heran, sudah jelas-jelas
ditulis dibungkus rokok seperti itu, kok ya masih banyak yang merokok bahkan
lebih meningkat dari tahun ke tahun. Maaf, saya termasuk orang yang tidak suka
dengan bau rokok. Ambune kuwi lho marakke sesek dan kepleki’en.
Saya juga tidak
peduli mau dikatain sok gaya dll, lawong anyel karo wong rokok (ngajak padu). Apakah
rokok termasuk barang terlarang karena bikin ketagihan? Dulu saya pernah ikut
seminar yang diadakan kepolisian di Sukoharjo. Seminar tentang Narkotika (obat
terlarang), dalam seminar di jelaskan macam-macam obat terlarang mulai dari
ganja, sabu-sabu, ekstaksi dll. Tapi sekarang, jenis obat sudah berkembang
jenisnya. Kenapa ganja bisa dijual bebas? Bahkan ditanam dan dikembangkan untuk
diperjual belikan. Ganja sebenarnya juga digunakan dalam dunia medis seperti
untuk campuran obat anestesi dll. Lha, kalau disalahgunakan buat konsumsi
pribadi bikin teler yo jadi menyimpang.
Kembali ke
rokok (narkoba ora enek entek’e kasus’e), rokok atau bahasa beken’e sigaret
terbuat dari daun-daun tembakau kering (marakke kecanduan). Saya tanya kenapa
suka merokok? Katanya habis merokok bisa jadi mikir dan cari inspirasi (berarti
yen ora merokok kowe ora tau mikir). Yen sopir atau dunia hiburan yen gak rokok
gak kuat malah kadang bayaran’e dikit gak apa-apa yang penting ada rokok dan katanya.
Dunia media
banyak bersinggungan dengan rokok, bahkan teman-teman saya hampir semuanya
merokok. Awal-awalnya dulu, saya harus pakai masker, dadi perokok pasif
(lama-lama juga bahaya). Saya mikir yen kerja di dunia seperti ini yo resikonya
begini, lalu saya lebih memilih kerja freelance wae.
Saya juga
melihat dunia musik juga banyak yang merokok bahkan sponsor paling besar dari
rokok, tidak perlu saya sebutkan. Saya pernah ikut liput konser musik isine wong
rokok kebas-kebus koyo kentut baunya hahahaha. Tidak cuma cowok tapi juga
cewek, menurut mereka mungkin sudah biasa, jarene saya yang kurang pergaulan’e
hahahaha. Sangar bos dunia sebenarnya, orang kie macem-macem.
Di jalan saja
ketika beli sesuatu ketemu orang rokok, saya agak risi yen kebal-kebul’e
didepan saya (kadang sudah saya kode biar pergi, kadang masih nekat pengen tak
seplak pake sandal).
Apa mereka
tidak peduli dengan kesehatan? Padahal rokok bisa membuat kanker paru, Asma, TBC,
bahaya buat rahim dll. Tapi kalau sudah mencoba katanya susah buat berhenti
(didoa’ke wae neknu), kudhu alon-alon. Sekarang, rokok juga mahal, pemerintah
sudah menaikkan cukai, itu bisa bikin kantong jebol (opo ora mesakkno
keluargane). Daripada buat beli rokok, uangnya bisa beli beras dll. Saya jamin
akan terlihat lebih keren jika tidak merokok. Pemerintah secara resmi menaikkan
cukai rokok rata-rata sebesar 23% melalui peraturan Menteri Keuangan (PMK)
nomor 152 tahun 2019. Sementara, harga eceran terendah rokok juga naik
rata-rata sebesar 35%. Keputusan tersebut mulai berlaku pada 1 Januari 2020.
Saya juga
melihat anak-anak sekolah jaman sekarang banyak juga yang merokok (kepiye iki).
Masih kecil sudah merokok katanya biar gentle dan laki (wealah, mesakno wong
tuamu mati-matian cari uang, kamu di sekolahkan bukan untuk gaya tapi biar
pinter dan sukses). Lha kalau merokok langsung dianggap gentle, menurut saya
anggapan seperti itu hanya pemikiran atau doktrin dari lingkungan yang kurang
baik. Lingkungan (orang tua, teman pergaulan) akan menentukan bagaimana
karakter anak akan terbentuk kedepannya.
Rokok sangat
berbahaya untuk kesehatan, makanya muncul jenis baru yaitu rokok elektrik atau
vape. Saya membaca artikel rokok jenis ini lebih mahal, kebanyakan orang
berasumsi bahwa rokok elektrik lebih aman dari pada rokok biasa. Padahal
penggunaan vape sama berbahaya dengan rokok konvensional. Badan kesehatan
Internasional (WHO) merilis sebuah laporan berisi anjuran untuk tidak
menggunakan rokok elektrik didalam ruangan karena produk ini bisa mengeluarkan
racun. Sisa dari asap rokok yang menempel diruangan atau di baju bisa terhirup
oleh orang lain yang tidak merokok (sangat berbahaya jangka panjang).
Merokok didekat
istri yang dalam keadaan hamil sangat membahayakan janin. Orang yang tanpa
sengaja menghirup asap rokok menjadi perokok pasif. Ayo yang sayang keluarga
mulai berhenti merokok untuk kesehatan bersama.
Komentar
Posting Komentar