Selamat Hari Pers
Nasional yang ke-32 tepatnya jatuh pada 9 Februari. Beberapa waktu yang lalu
puncak perayaan hari pers nasional diselenggarakan di Padang, Sumatera barat.
Presiden Joko Widodo dan beberapa Menteri turut menghadiri acara tersebut. Hari
Pers Nasional merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan masyarakat pers
nasional yang terdiri dari Dewan Pers, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI),
Serikat Penerbit Surat Kabar (SPS), Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI),
Asosiasi Televisi Lokal Indonesia (ATVLI), Persatuan Radio Siaran Swasta
Nasional Indonesia (PRSSNI), Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (PPPI),
Serikat Media Siber Indonesia (SMSI).
Peran pers
sangat penting bisa sebagai filter penjernih, penegak fakta, penengah dan pilar
aspirasi masyarakat. Hal yang menjadi kunci utama dalam dunia pers terletak
pada integritas para jurnalis dan medianya. Apakah independen atau tidak, tanpa
ada kepentingan personal. Sekarang ini, pers nasional dihadapkan pada tantangan
yang sangat berat. Tantangan itu hanya bisa dijawab bila pers nasioanal tetap
menyajikan informasi yang tepat dan akurat Peran pers nasional menegakkan nilai
dasar demokrasi, melakukan pengawsan, kritik, koreksi yang berkaitan dengan
pemerintah, kebijakan publik dan kepentingan umum. Kritik pers tersebut harus
dimaknai sebagai bentuk tanggung jawaab agar nilai-nilai demokrasi tetap
berjalan pada jalurnya. Pers yang merdeka bisa menjalankan fungsi sebagai media
informasi, pendidikan, hiburan serta kontrol sosial dengan baik.
Saya pernah
membaca artikel yang membahas akan menjadi seperti apa pers beberapa puluh
tahun ke depan, sekarang saja sudah banyak bermuncul peran media sosial yang
memudahkan masyarakat untuk mengakses informasi secara langsung bahkan membuat
dan menyebarkan informasi yang diperoleh saat itu juga. Namun, hal yang menjadi
persoalan dengan hal ini adalah ke absahan informasi tersebut, jelas atau
tidak. Kembali lagi peran pers media masih dibutuhkan untuk menyampaikan serta
mengkonfirmasi sejumlah informasi yang akurat dan bertanggung jawab. Sejujurnya
dulu ketika sekolah hingga kuliah, saya sangat ignore tentang berita apapun, saya lebih tertarik membaca majalah
dan menyaksikan program hiburan saja dsb. Namun, setelah saya pernah nyemplung
di dunia media (dulu)
jadi curiosity about anything.
Mengetahui perkembangan berita yang terjadi juga sangat penting. Generasi
milenial yang cenderung kritis dan melek teknologi, suatu saat nanti para
generasi ini bisa berperan aktif dalam pemerintahan. Kebanyakan, malah lebih
suka membuka akun berita gosip, hiburan, kuliner, spot wisata atau yang viral
apa, yo ra??? Saya pun juga begitu hehehe. Setidaknya, membuka portal media
online tentang berbagai macam pemberitaan bisa sambil belajar juga lho kalau
gak sempat baca koran. Semakin banyak orang yang kritis dalam beropini akan
membuat bangsa semakin maju.
Lembaga pers
yang terus memantau dan mengawal pemerintahan agar sesuai dengan tugas dan
kewajibannya. Media yang menampung aspirasi rakyat agar sampai ditelinga
pemerintahan.
Bill Kovach dan
Tom Rosenstiel dalam Element of Jurnalism
pernah menyatakan jurnalisme adalah panggilan kemasyarakatan yang mulia dan
mereka yang mempraktikannya punya kewajiban yang lebih mendalam kepada pembaca dan
pemirsa mereka daripada permintaan pasar. Sedangkan tulisan Ronggowarsito lebih
mewakili independensi pers saat ini, “Bila sudah datang zaman Kaliyuga atau
zaman edan, maka tidak akan ada yang paling berkuasa selain orang kaya”. Hidup
Pers Indonesia!!!!!
source: google
Komentar
Posting Komentar