Bulan
lalu saya mengikuti seminar dengan beberapa pembicara yang menarik. Prof. Dr.
Susanto Zuhdi (Guru Besar Sejarah UI); Hilmi Panigoro (Dirut Medco Energi
Internasional); Dr. Abdulgani (pernah menjabat sebagai Dirut Garuda), MA; Drs.
Mustafa Yamin, M.Ed (konsultan pendidikan Washington DC dan pengarang buku THIS
IS THE WAY HOLISTIC ENGLISH). Seminar umum yang berisi tentang Pembangunan Islamic Entrepreneurship Dalam
Lembaga Pendidikan Islam Bertaraf Internasional, para pesertanya yang turut
hadir juga dari berbagai kalangan.
Ada
beberapa sesi dalam penyampaian materi seminar. Sesi pertama oleh Prof. Dr.
Susanto Zuhdi yang menyampaikan korelasi budaya dengan jiwa kewirausahaan.
Peran budaya dalam pembangunan karakter kewirausahaan dilihat dari perspektif sejarah
Indonesia. Budaya sebagai konstruk penting yang akan menentukan maju tidaknya
sebuah sistem perekonomian. Ada sebuah filosofi Yunani yang terkenal Historia Magistra Vitae atau sejarah
adalah guru yang terbaik dalam kehidupan. Budaya menciptakan karsa (kemauan) – cipta
( - karya (, keanekaragaman budaya Indonesia mempunyai nilai yang tinggi di
mata dunia. Masih banyak sejarah kebudayaan di Indonesia yang belum begitu
familiar. Keanekaragaman budaya ada warisan budaya benda (Tangible Cultural
Heritage) dan warisan tak benda (Intangible Cultural Heritage). Penetapan cagar
budaya sangat penting untuk melindungi dan menjaga warisan kebudayaan
Indonesia. Rancangan Undang-Undang tentang pemajuan kebudayaan. Pasal 32 ayat
(1) UUD 1945, “Negara memajukan kebudayaan
nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan
masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan budayanya”. Seperti yang
disampaikan oleh presiden Indonesia untuk membangun negara maritim,
mengembalikan jaya dilaut.
Sesi
kedua diisi oleh Hilmi Panigoro (Dirut Medco Energi Internasional), penjelasan
mengenai pembentukan jiwa Entrepreneurship dimana penentuan SDM paling penting
(tantangan dan motivasi). Beliau mengisahkan bagaimana awal mula mendirikan
Medco dari jasa pengeboran minyak dan gas bumi di daratan (onshore drilling).
Menurut Hilmi Panigoro diperlukan tiga hal untuk menjadi Successfull
Entrepreneur yaitu : Keberanian mengambil resiko, Menjadi pelopor serta terus
berinovasi, Memiliki keahlian di bidang (perencanaan dan pengembangan produk,
keahlian menjual dan kemampuan eksekusi).
Sesi
ketiga oleh Dr. Abdulgani, MA (pernah menjabat sebagai Dirut Garuda).
Leadership atau kepemimpinan, tidak semua pemimpin memiliki kepemimpinan. The
business world has become more complicated and more volatile, more change
always demand more leadership. Leadership merupakan suatu kemampuan membuat
visi dan misi menjadi kenyataan. Kepemimpinan ala Dr. Abdulgani, MA yaitu
Menguasai bidang yang ditekuni (maximize work in the box), berpikir dan bertindak
untuk lebih baik lagi dan tidak hanya berdiam diri serta terpaku dengan apa
yang dikerjakan, selalu mengantisipasi masa depan untuk selalu siap.
Sesi
terakhir oleh Drs. Mustafa Yamin, M.Ed (Asosiasi pendidik dunia). Beliau
mengatakan Bangsa tercerdas di dunia, Negara terkaya di dunia, Negara terhebat
dalam sejarah. Konsep pendidikan bertaraf Internasional : Creative and critical
thinking process, research based learning, level of document, language of
instruction, problem solving and decision making. Seminar yang menarik nih,,,
pembicaranya pun dalam menyampaikan materi juga mudah diterima para peserta
seminar.
Hilmi Panigoro (Dirut Medco Energi Internasional)
Komentar
Posting Komentar