Berita Investigasi....



Mau menulis apa kali ini??? terkadang ya virus malas ini sudah mulai menyerang dan susah sekali untuk menghilangkannya, butuh vaksin anti malas sepertinya. Beberapa hari yang lalu tanpa sengaja saya ketemu dengan seorang mas-mas sebut saja namanya K. Saat itu saya sedang menunggu seseorang, bebebapa menit kemudian si mas ini datang dan duduk di loby tamu dekat saya. Si mas K ini adalah seorang redaktur media online di Jakarta. Karena masnya lumayan tinggi ketika ngobrol saya harus agak mendongak keatas (wonge lumayan wkakaka).
Mas K udah 4 tahun kerja di media online 2 tahun sebagai reporter dan 2 tahun sebagai redaktur. Pengalaman pastinya udah banyak tuh, tapi mas ini kalau jawab gak terlalu panjang tapi langsung ke intinya. Mas K ini lebih suka menghandle hard news dan kebetulan media online tempatnya bekerja tidak ada entertainment newsnya juga. Dia cerita sekarang hampir semua media cetak ada versi media digitalnya untuk megimbangi agar tetap stabil. Ketika saya tanya pengalaman apa yang paling seru atau menantang ketika menjadi seorang reporter terutama media arus online. Masnya langsung menjawab berita investigasi, ada mas-mas disebelahnya ikut menimpali jawaban juga katanya banyak yang menantang terutama berita investigasi. Ternyata masnya yang diujung seorang penulis artikel lepas di beberapa media juga. Kemudian mereka ngobrol tentang tugas dan pekerjaan design icon gambar web sekelas google dan menyebut industri padat karya. Ntahlah saya agak kurang paham maksudnya gimana. Percakapan mereka sepertinya seru membahas tentang seputar kantor google. 
Sekarang kan baru marak jual-beli online tuh. Kantor-kantor media di Jakarta juga menarik mkalau kantor seperti Bukalapak atau Tokopedia seperti kantor rasa cafe. Kalau dilihat standar gak terlalu luas karena banyak sekat meja-meja redaksi namun suasana sepertinya seru. Dulu saya pernah berkenalan dengan orang yang bekerja di Bukalapak katanya kantornya unik dan creative lho kayak kantor google di Amerika gtu. Orang-orang yang bekerja disana rata-rata masih muda-muda juga. Lalu saya penasaran dan cari di youtube ternyata emang bener lucu kantornya. Lho jadi beda bahasnya....
Berita investigasi adalah berita berdasarkan observasi, wawancara yang luas serta riset yang mendalam. Hati-hati banget dalam menulis berita investigasi sepertinya. Kok jadi seperti agen rahasia kepolisian dalam mengungkap sebuah kasus ya. Saya dulu sewaktu masih menjadi seorang wartawan pernah ikut dalam meliput kasus dan membuat saya takut setengah mati. Bukan kasu besar sebenarnya dan ntahlah apakah itu termasuk berita investigasi atau bukan. Kalau tidak salah kasus tentang penahanan ijazah oleh pihak sekolah. Berita sudah mencuat diberbagai media masa, saya ditugaskan senior untuk mencari data ke sebuah sekolah apakah ada penahan ijazah atau tidak. Awal mulanya saya tidak paham sama sekali, apa yang harus saya tanyakan ke pihak sekolah ini kan termasuk aib istilahnya. Mana ada sekolah yang dengan terang-terangan mengatakan ada penahanan ijazah sehingga siswa yang sudah lulus tidak bisa mendapatkan ijazahnya. Apalagi dari media matikan citra sekolah nantinya.
Saya dengan polosnya saat itu datang kesebuah sekolah yang dirasa ada penahanan ijazah dan mulai melakukan investigasi hahahaha. Saya diarahkan ke bagian humas sekolah bla bla bla. Pihak sekolah sudah malas sepertinya meladeni seorang wartawan. Saya yang belum bisa bermain kata-kata dalam komunikasi langsung to the point seketika raut wajah mereka seperti tidak senang. Duh, salah ngomong saat itu dan saya malah tambah grogi. Kemudian, sebut saja namanya pak A mengatakan, “mbak saya tidak tahu tentang urusan perijazahan dan tidak ada masalah disini tentang ijazah”.  Duh, tentu saja mereka tidak semudah itu ngomong. Bapak tersebut menambahkan, “kalau mbak mau berita, saya ada informasi bagus tentang siswa-siswi sekolah di kota ini.” Saya tanya, “informasi apa ya pak”? Pak A mengatakan,”kalau mbak mau mari nanti malam atau besok malam kita ngobrol diluar ngopi di abcd ada informasi untuk dijadikan berita mbak”. Seketika saya malah ketakutan tu bapak maksudnya apaan,,, dalam hati istigfar terus saya. Kemudian, saya langsung buru-buru pamitan saja. Harusnya saya bisa dapat informasi saat itu juga kalau saya tidak salah ngomong. Itu satu kejadian yang membuat saya harus lebih waspada. Karena saat itu masih bingung jadi belum apa-apa sudah ketakutan duluan. Saya mencoba datang ke sekolah kedua bertemu kepala sekolah dan disana sudah ada 3 wartawan dari media lain. Namun sekolah yang ini lebih transparan, si kepsek menerangkan alasan kenapa ijazah ditahan karena masalah biaya yang sudah menunggak rata-rata. Ada 4 orang siswa yang datang dan secara simbolis si kepsek memberikan ijazah dihadapan para media kepada para siswa agar bisa mereka gunakan untuk melamar kerja. Seingat saya si kepsek gemuk orangnya dan dengan santai saat menanggapi para awak media yang datang. Tempat sekolah ketiga, sekolah biasa yang masuk perkampungan. Saat saya datang pintu sekolah selalu ditutup dan saya kesulitan masuk. Kemudian saya menghubungi senior pengganti karena saat itu kedua senior saya cuti semua, saat itu saya benar-benar hard worker untung gak teler. Senior pengganti yang menghandle agak halus sebenarnya namun kadang pedes kalau ngomong hahahaha podho wae yo. Nah, senior pengganti yang ini sepertinya suka sekali kalau dipuji lalu jadi agak malu-malu apalagi yang muji cowok trus ganteng (apa efek single y tapi gak tau sekarang paling udah punya pasangan wkakakakaka).
Tapi mbak senior pengganti ini benar-benar melatih saya dalam menggali informasi sedetail mungkin. Saat saya tidak bisa bertemu kepsek disebuah sekolah lalu saya menghubungi mbak ini. Dia bilang gini kalau gak salah, “Saya gak mau tau ya dek, kamu harus dapat data dari sekolah itu minimal keterangan apa gtu coba tanya ke siswanya atau tanya contact kepseknya dll. Saya juga harus menghandle banyak berita yang lain dan kamu harus bantu untuk mengisi halaman.” Saya akhirnya bisa masuk ketemu pihak TU dan mereka hanya menjawab no comment intinya. Saya ketemu siswa baru mau mulai ngobrol tu pihak TU datang dan menyuruh saya datang keesokan harinya. Ada hal yang menggelikan, saat pihak TU berbicara ada cicak jatuh ke tangannya sontak dia berteriak dan buru-buru mengibas-ngibaskan tangannya ini akan ada sial katanya. Lalu saya melenggang pulang ke kantor sambil dijalan apa yang harus saya katakan kepada senior pengganti dan redaktur belum dapat data yang jelas (pasrah kenapa hidup saya penuh kepasrahan saat itu). Intinya saya masih gagal dan harus banyak belajar tentang berita investigasi. Itu padahal kasus yang tidak terlalu besar bagaimana menghandle kasus yang lebih besar bisa-bisa saya menghancurkan rencana team investigasi hohoho. Maklum saya kan cewek jadi rawan dan harus lebih hati-hati (alesan saja ya hohoho).
Tetapi seru juga sebenarnya mengungkapkan sebuah kasus ke publik untuk membantu orang lain dan membeberkan kebenaran. Media kan mempunyai andil besar juga dalam masyarakat, kalau sudah mencuat dalam berita bisa langsung tenar dan banyak dukungan pastinya atau bisa jadi banyak hujatan juga. Hal yang saya alami sebenarnya biasa bahkan pasti ada cerita wartawan investigasi lain yang ceritanya pasti lebih seru dan menantang. 

                                                                                              https://bimbingan.org




                                                                                                     www.mataelang.net

Komentar