Bak perang... Tragedi Meledaknya Gudang Peluru di Cilandak 1984...



Bahas peristiwa sejarah dikit yo, saat itu pukul 07.00 pagi yang seharusnya aktivitas padat merayap seketika berubah menjadi geger. Para pekerja, pelajar dan penduduk terpaksa mengungsi karena meledaknya gudang peluru milik Marinir TNI AL di Cilandak 1984 malam sebelumnya. Bude saya yang menyaksikan langsung peristiwa tersebut bercerita, saat itu seperti perang. Banyak rudal atau peluru roket yang digunakan untuk peperangan beramburan dan meledak ke berbagai arah. Di langit berubah gelap, bising karena banyak warga yang berteriak gudang peluru meledak menambah kepanikan serta bau terbakar yang menyengat.
Di gudang peluru banyak tersimpan bom, peluru, ranjau, granat dan banyak bahan peledak lainnya, bayangkan bila meledak sungguh mengerikan. Saat itu memang beberapa hari cuacanya sungguh panas sehingga menyebabkan kebakaran di area tersebut dan mengaktifkan peluru yang tersimpan didalamnya. Peluru roket pun meluncur tak tentu arah dan menyasar ke pemukiman penduduk sekitarnya. Kejadian berlangsung lama hingga keesokan harinya, warga yang belum sempat melarikan diri saat itu menjadi korban. Menurut cerita banyak rumah yang kejatuhan peluru roket tersebut. Bahkan ada yang tubuhnya hancur, ada juga yang jasadnya hingga menempel di pagar serta jalanan. Suara dan getarannya pun bisa memecahkan kaca dan bangunan, area pemukiman sekitar rumah sakit Fatmawati juga menjadi saksi bisu saat peristiwa terjadi.
Saat itu bude saya tinggal di Lebak Bulus lumayan jauh dari tempat kejadian dan berhasil mengungsi. Tempat bude saya kerja berada di daerah Fatmawati dan semua warga harus menjauhi wilayah tersebut. Petugas dari kepolisian dan TNI AL berusaha mengevakuasi para warga sekitar. Bude saya bersama-sama pengungsi lainnya mengungsi ke arah blok M dengan berjalan kaki. Gak terasa berjalan kaki dari Lebak Bulus ke blok M yang jauh untuk mengungsi. Ada bapak-bapak bersama istri sedang menggendong anaknya tanpa membawa apa-apa bahkan tanpa memakai alas kaki berlari menjauhi tempat kejadian.
Ada peluru yang sangat berbahaya serta daya ledaknya sangat besar, namun untungnya berhasil dijinakkan. Akhirnya gudang peluru tersebut dipindahkan yang jauh dari pemukiman warga.
Saya membaca artikel telah terjadi ledakan gudang peluru lagi di Pondok Dayung Pelabuhan Tanjung Priok tahun 2014. Ledakan yang terjadi tidak separah ledakan yang terjadi di Cilandak tahun 1984. Gudang peluru di Dayung hanya menyimpan senjata ringan sementara gudang peluru Cilandak memuat senjata kelas roket yang cukup besar. Peluru roket tersebut disimpan sejak zaman Soekarno ketika masa pembebasan Irian Barat.
Gudang peluru atau amunisi adalah tempat untuk menyimpan benda-benda senjata pertahanan yang cukup berbahaya untuk mengahadapi peperangan. Bagi anggota militer hal tersebut sangat penting terutama untuk pertahanan negara. Gudang peluru yang dekat dengan pemukiman warga bukankah membahayakan. 


                            indocropcircles.files.wordpress.com/2014/03/tragedi-gudang-amunisi-meledak-di-cilandak


Komentar