Introvert adalah kepribadian yang cenderung tertutup, menyendiri dan
mengesampingkan kehidupan sosial. Ada yang lebih senang menyendiri diantara sekelompok
orang yang sedang berinteraksi. Mungkin dia lama dalam beradaptasi dengan
lingkungan baru dan mempunyai sedikit teman saja. Ada kecenderungan
unconfidence dengan dirinya sendiri, kurang pandai dalam berkomunikasi. Namun
dia bukanlah pemalu ataupun mempunyai penyakit unsocial, tetapi dia justru
sedang memperhatikan, senang menganalisa keadaan. Introvert mungkin terlihat
pemalu karena cenderung memproses sesuatu secara internal dan berpikir dahulu
sebelum bicara.
Seorang Introvert tidak terlalu senang berkumpul dengan banyak orang,
mereka lebih senang berkumpul dengan beberapa orang saja yang dianggapnya lebih
menarik. Seorang introvert lebih fokus kepada hal yang bersifat psikis daripada
fisik. Extrovert adalah kepribadian yang cenderung menyukai interaksi dengan
dunia luar, lebih banyak beraktifitas dan lebih sedikit berfikir. Cenderung mempunyai
banyak teman, senang bepergian dan heboh, mudah bergaul dengan orang baru, haus
akan interaksi. Seorang extrovert tidak begitu betah untuk diam sambil
menunggu, jika ada orang lain yang terlihat sedang menganggur maka pasti dia
coba dekati dan ajak bicara, mereka tidak pernah kehabisan topik pembicaraan.
Menurut penelitian yang dirilis jurnal Frontiers in Human Neuroscience,
menemukan bahwa cara pemrosesan informasi di otak yang berbeda pada kepribadian
Introvert dan Extrovert. Seorang peneliti dari University of Amsterdam yang
menyebutkan adanya keterkaitan antara fungsi dopamin dan respon terhadap hal
baru. Dopamin merupakan zat kimia di otak yang mengatur respon terhadap suatu
rangsangan. Setengah dari public speaker dunia adalah seorang introvert. Seorang
introvert dapat menjadi public speaker bila mereka mempersiapkan diri dan
berlatih dengan baik, serta menyadari bahwa mereka menarik.
Source: psikologi.com
Contoh seorang yang mempuyai kepribadian extrovert dan introvert mungkin
ada banyak dan bisa ditemukan disekitar kita. Misalnya penilaian terhadap diri
sendiri terlebih dahulu, kemudian keluarga, teman dan orang yang baru dikenal.
Ada Self Assessment by Marti Olsen
Laney from “The Introvert Advantage: How to Thrive in an Extrovert World”.
Apakah kamu
seorang Introvert atau Extrovert? Atau diantara keduanya? Temukan dengan
menjawab 30 pertanyaan True or False. Jika kamu menemukan True lebih dari 15
maka kamu termasuk Introvert namun, jika kurang dari 15 maka kamu termasuk
Extroverted. Kesimpulannya Marti score 30 (Sangat Introvert) dan suaminya
Michael score 2 (Sangat Extrovert).
_____When I work
on projects, I like to have larger uninterrupted time periods rather
than smaller
chunks.
_____I sometimes
rehearse things before speaking, occasionally writing notes for myself.
_____In general,
I like to listen more than I like to talk.
_____People
sometimes think I’m quiet, mysterious, aloof or calm.
_____I like to
share special occasions with just one person or a few close friends, rather
than have big
celebrations.
_____I usually
need to think before I respond or speak.
_____I tend to
notice details many people don’t see.
_____If two people have just had a
fight, I feel the tension in the air
_____If I say I
will do something, I almost always do it.
_____I feel
anxious if I have a deadline or pressure to finish a project.
_____I can “zone
out” if too much is going on.
_____I like to
watch an activity for a while before I decide to join in.
_____I form
lasting relationships.
_____I don’t
like to interrupt others; I don’t like to be interrupted.
_____When I take
in lots of information, it takes me awhile to sort it out.
_____I don’t
like over-stimulating environments. I can’t imagine why folks want to go
to horror movies or go on roller
coasters.
Saya masih termasuk orang yang
introvert tetapi saya ingin merubah menjadi seorang yang sedikit extrovert.
Tidak sepenuhnya extrovert tetapi lebih menyeimbangkan diri antara introvert
dan ekstrovert. Itu tidaklah mudah karena setiap orang sudah mempunyai
kepribadian yang melekat dalam dirinya tetapi kemungkinan untuk berubah
bukanlah hal yang mustahil kalau ada kemauan positif untuk memperbaiki diri.
Mungkin tergolong Ambievert gabungan antara Introvert dengan Extrovert.
Referensi pembahasan mengenai introvert
dan extrovert masih luas, bisa melalui kumpulan buku jurnal psikologi maupun
bertanya kepada ahlinya. Mempelajari ilmu psikologi terkadang menyenangkan juga
untuk menambah pengetahuan.
Komentar
Posting Komentar