Hal yang dilakukan ketika sedang menunggu....



Menunggu sesuatu yang sangat menyebalkan bagiku saatku harus bersabar dan trus bersabar... Zivillia-Aishiteru (ojo melu nyanyi),,, kegiatan menunggu itu sangat membosankan apalagi menunggu sendiri trus selama berjam-jam pula, antara lagu sama cerita kali ini gak nyambung sebenarnya hohoho #ya sudah disambung-sambungin saja#meksa....
Kebanyakan orang pasti pernah mengalami yang namanya menunggu, selain membuang-buang waktu juga membuat frustasi si penunggu. Misalnya, menunggu giliran interview, menunggu didalam angkutan umum karena macet, menunggu antrian dirumah sakit, menunggu take-off di Bandara karena delay, menunggu janjian dengan teman atau rekan bisnis, menunggu seseorang yang ntah kapan datangnya #lho dan menunggu hal-hal lainya. Ada hal yang bisa dilakukan saat sedang menunggu terutama bila yang sendirian (single ya lambaikan bendera putih)....
1.    Membuka aplikasi yang menarik di Smartphone. Online melalui media sosial, chat teman sekedar basa-basi atau kepoin gebetan/mantan hohoho. Bisa juga dengan membuka portal berita atau artikel menarik sekedar baca buat nambah informasi. Putar musik, lihat video, mainkan games dll. Kalau kuota habis cari wilayah yang ada Wi-fi’nya. Jangan lupa bawa power-bank antisipasi batu habis. Saya sering menjumpai kebanyakan orang memainkan gadgetnya ketika sedang menunggu. Saya pernah juga melihat ibu-ibu sekitar 45th mungkin sangat asyik memainkan games Angry Birds di gadgetnya hohoho (permainan itu tidak memandang usia).
2.    Bagi yang gemar membaca, selalu bawa buku saat bepergian. Bisa memanfaatkan waktu luang menunggu dengan membaca buku. Atau bila ingin mengasah kemampuan bisa tuh mengisi Teka-Teki Silang (TTS). Saya sering melihat beberapa orang di tempat umum sedang serius membaca buku bahkan saat naik bus yang penuh sesak ada juga yang masih bisa fokus membaca tanpa terganggu orang disekililingnya.
3.    Ngobrol dengan orang lain. Saat menunggu sendirian dan mulai merasa bosan ajak ngobrol orang lain yang sekiranya mau diajak ngobrol. Beberapa hari yang lalu saat saya sedang menunggu sesuatu hohoho. Saya berbincang dengan seorang ibu-ibu dan bapak-bapak saya kira mereka pasutri ternyata mereka saudara sepupu. Ibu tersebut cukup gelisah saat menunggu seseorang. Sebut saja bu A, terlihat mata sebelah kanannya ditutupi perban. “Iya mbak saya kena katarak ini habis dibedah dan saya kesini untuk bertemu dengan orang yang akan membantu saya mendapatkan donor kornea mata”, kata ibu A. Ibu tersebut merupakan pasien penerima sumbangan dari lembaga Jalinan Kasih dan rujukan dari salah satu rumah sakit di Jakarta. Ibu tersebut asli dari Brebes dan tinggal didaerah Kemayoran. Ibu A sudah mendapat surat lengkap dari rumah sakit untuk bertemu dengan bapak B tetapi orang yang ditemui susah ntah mungkin sibuk atau bagaimana. Ibu A sudah menunggu sejak pagi tetapi pihak pak B menyuruh bu A untuk pulang saja dan tidak memberikan informasi secara jelas. “Saya sebenarnya tidak diperbolehkan untuk keluar dulu mbak karena jahitan masih basah tetapi mau bagaimana lagi saya harus mencari donatur donor kornea untuk saya”, tutur ibu 3 anak tersebut. Ibu A menambahkan, “kalau saya punya biaya saya akan melalui jalur mandiri saja daripada panjang dan ribet prosesnya, BPJS pun sekarang sistemnya beda saya harus menunggu lama baru bisa keluar”. Tapi memang orang yang membutuhkan bantuan seperti ibu A juga sangat banyak dan mungkin pihak lembaga juga harus memproses terlebih dahulu data keseluruhan penerima bantuan. Hampir 3 jam lamanya saya ngobrol dengan ibu A, ntahlah nasib ibu tersebut bagaimana karena saya harus pergi saat itu. Semoga saja segera selesai.
Cerita kedua ngobrol dengan ibu-ibu juga dan beliau ternyata aslinya dari Klaten. Ibu N ini puluhan tahun tinggal di Jakarta dan mempunyai bisnis katering. Ibu N ini ternyata join dengan grup rumah makan Kusuma Sari yang ada di Solo. Beliau awal di Jakarta juga ikut saudaranya hingga menikah dan ditinggal suaminya sementara beliau harus membesarkan anak-anaknya yang masih kecil. Akhirnya, beliau memutuskan untuk membuka bisnis katering makanan khas Solo dan lumayan berkembang di Jakarta. Sekarang anak bu N sudah bekerja dan berumah tangga semuanya. Bisnis beliau ini sudah lumayan berkembang pesat menu andalannya Nasi Liwet khas Solo dan Nasi Kuning.
4.    Makan dan minum. Bawa makan dan minum tapi yang ringan misal roti dan air mineral jangan bawa makanan berat. Selain untuk mengganjal perut, bisa untuk meningkatkan kosentrasi, kalau perut kosong susah mikirnya hohoho. Jangan lupa menawari orang disamping, berbagi itu lebih baik hohoho.
5.    Tidur. Ini hal yang paling menyenangkan untuk dilakukan buat merecharge pikiran hohoho. Kalau ditempat umum, jangan sampai ketiduran nyenyak juga. Saya pernah melihat bapak-bapak didalam busway mungkin saking nyenyak atau lelah habis pulang kerja, dengkurannya lumayan keras wkakakakaa.
Mungkin masih ada hal kreatif lainnya yang bisa dilakukan saat sedang menunggu. Terserah silahkan mau melakukan apapun disaat luang atau sedang menunggu dan itu tulah beberapa tips dan saya juga melakukan beberapa diantaranya hahaha.  



 

Komentar