Musisi Jalanan.....



Ku ingin tahu siapa namamu dan ku ingin tahu dimana rumahmu. Sepenggal lagu dari punk rock jalanan. Ada yang pernah mendengar lagu tersebut? Bila masih asing silahkan searching di youtube.
Terkadang keberadaan mereka sedikit terabaikan. Bukan pemandangan asing lagi ketika naik bus umum terutama di kota besar. Pastinya hampir setiap hari akan menjumpai para musisi jalanan. Mereka mengais rezeki untuk makan dan bertahan hidup. Mereka mencari pundi-pundi uang dengan cara yang unik. Saya menjumpai berbagai macam para musisi jalanan. Ada yang menyanyikan lagu menggunakan alat musik seperti seruling, sasando, harmonika, gitar, ukulele, gendang, pianika, gerakan tangan yang menimbulkan bunyi. Ada juga yang menggunakan trik sulap, kolaborasi satu keluarga (ayah,ibu,anak) dengan musik dan suara yang beda. Terkadang mereka menyanyikan lagu secara acapela dan cukup lumayan untuk seorang musisi jalanan.
Saya tertarik pada satu musisi jalanan yang melantunkan ayat suci Al-Quran dan artinya secara fasih dan orang tersebut dalam keadaan tidak bisa melihat (tuna netra). Ada juga penceramah didalam bus dan bahkan ada juga yang menyanyi tidak jelas seperti orang aneh tetapi lucu. Mereka silih berganti dari satu bus ke bus yang lain, penghasilan mereka juga tidak menentu. Mereka berbeda dengan pengemis walaupun tujuannya sama meminta uang tetapi mereka menggunakan kemampuan atau bakat yang dimiliki. 
Mereka juga mempunyai banyak kisah dibalik hiburan yang mereka tampilkan. Hasil yang mereka dapatkan untuk membiayai kebutuhan keluarganya. Tetapi tidak jarang pula uang yang mereka dapatkan digunakan untuk hal yang tidak berguna dan itu yang sangat disesali.
Disisi lain terkadang mereka juga hanya sekedar menyalurkan hobi dengan menyanyi dijalanan. Tidak jarang mahasiswa pun ada juga yang menjadi menyanyi dipinggir jalan untuk tambahan biaya hidup dan kuliah. Seni jalanan yang lebih kreatif lagi dengan menggunakan keterampilan mereka dalam hal menari, melukis, pantomim, membuat karikatur dll.
Musisi jalanan yang lebih elite atau yang biasa menghibur di Cafe-cafe pinggiran Jakarta. Atau yang biasa menghibur ditempat-tempat keramaian kota Jakarta, tempat wisata atau tempat hangout para anak muda Jakarta. Banyak para pemilik Cafe yang mempunyai ide kreatif dengan menggandeng musisi jalanan berbakat. Tak jarang pula musisi jalanan tersebut menjadi tenar setelah ada produser musik yang melirik gaya bermusik mereka. Banyak juga musisi terkenal yang dulunya hanya musisi jalanan. Masih ingat grup Klantink jebolan ajang pencarian bakat, mereka dulunya adalah pengamen jalanan dari kota Surabaya. Kemudian Tegar pengamen cilik asal subang. Penyanyi yang hidup dijalanan sejak usia tujuh hingga sebelas tahun membuat dia mempunyai mental yang kuat. Dia menciptakan sendiri lagu yang berjudul “aku yang dulu bukanlah aku yang sekarang” sekaligus menjadi hitz andalannya ketika terkenal. Itu bukti bahwa musisi jalanan juga bisa menjadi musisi terkenal.
Music is basically the only thing that understands me what feelings sound like. Play the moments, pause the memories stop the pain rewind the happiness.



Komentar