Late post.... Selamat hari Kartini untuk seluruh perempuan-perempuan luarbiasa di Indonesia. Hari Kartini sudah lewat tetapi semangatnya akan selalu ada. Fighting... Fighting... (Ala2 Korea -_-)
Ibu
kita Kartini Putri sejati Putri Indonesia, Harum namanya.....
Ibu kita Kartini Pendekar bangsa Pendekar kaumnya, Untuk merdeka....
Wahai ibu kita Kartini Putri yang mulia, Sungguh besar cita-citanya, Bagi Indonesia....
Ibu kita Kartini Pendekar bangsa Pendekar kaumnya, Untuk merdeka....
Wahai ibu kita Kartini Putri yang mulia, Sungguh besar cita-citanya, Bagi Indonesia....
Pernah
dengar lirik lagu diatas.... salah satu lagu kebangsaan Indonesia untuk
mengenang jasa Kartini. Saat masih di bangku sekolah dasar pasti hampir
semuanya akan diajarkan menyanyi lagu Ibu Kita Kartini. Salah satu lagu wajib
yang masuk dalam pembelajaran di sekolah. Sedikit cerita sejarah tentang
Kartini nih. Kartini lahir di Jepara, Jawa Tengah 21 April
1879.
Kartini dikenal sebagai pelopor kebangkitan perempuan pribumi.
Buku kartini yang terkenal dari masa ke masa adalah habis gelap terbitlah
terang. Buku yang dibuat oleh Mr. J.H. Abendanon,
teman korespondensi yang berasalah dari Belanda. Kartini belajar bahasa Belanda
dari buku-buku,
koran, dan majalah Eropa. Kartini tertarik pada kemajuan berpikir perempuan
Eropa. Timbul keinginannya untuk memajukan perempuan pribumi, karena ia melihat
bahwa perempuan pribumi berada pada status sosial yang rendah. Kartini menikah
dengan R.M.A.A. Singgih Djojo Adhiningrat
dan dikaruniai seorang anak. Buku Habis Gelap Terbitlah Terang merupakan
kumpulan surat-surat pemikiran Kartini tentang kondisi sosial saat itu,
terutama tentang kondisi perempuan pribumi. Sebagian besar surat-suratnya
berisi keluhan dan gugatan khususnya menyangkut budaya di Jawa yang dipandang
sebagai penghambat kemajuan perempuan. Dia ingin wanita memiliki kebebasan
menuntut ilmu dan belajar. Kartini menulis ide dan cita-citanya. Semua itu atas
dasar Religieusiteit, Wijsheid en
Schoonheid (yaitu Ketuhanan, Kebijaksanaan dan Keindahan), ditambah
dengan Humanitarianisme (peri
kemanusiaan) dan Nasionalisme (cinta tanah air).
Surat-surat Kartini membuat banyak
orang terutama kaum perempuan agar lebih maju. Kekuatan isi surat Kartini yang
menarik perhatian orang Belanda dan beberapa sastrawan Indonesia. Armijn Pane
dan Pramoedya Ananta Toer adalah sastrawan yang tertarik
untuk menggubah serta membuat buku berdasarkan surat-surat Kaartini. Panggil
Aku Kartini Saja karya Pramoedya Ananta Toer yang cukup terkenal di masyarakat.
“Aku yang
tiada mempelajari sesuatupun, tak tahu sesuatupun, berani-beraninya hendak
ceburkan diri ke gelanggang sastra! Tapi bagaimanapun, biarlah kau tertawakan
aku dan aku tahu kau tak berbuat begitu, gagasan ini takkan lepas dari
genggamanku. memang ini pekerjaan rumit, tapi barang siapa tidak berani, dia
tak bakal menang. Itulah semboyanku! Maju! Semua harus di lakukan dan dimulai
dengan berani! Pemberani-pemberani memenangkan tiga perempat dunia!” “Sebagai
pengarang, aku akan bekerja secara besar-besaran untuk mewujudkan cita-citaku,
serta bekerja untuk menaikkan derajat dan peradaban rakyat kami”.
Beberapa kutipan kalimat yang terdapat di buku Panggil Aku Kartini Saja. Bagi
yang penasaran tentang kisah kartini dan surat-surat perjuangannya, silahkan
baca buku Pramoedya Ananta Toer. Buku yang direkomendasikan lainnya “Bumi
Manusia” juga gak kalah seru, para pecinta sastra.
Once again happy
Kartini’s day to all....
Komentar
Posting Komentar