Hajatan ala Padang...



Hari ini lumayan seru, ada Hajatan/Kondangan Pengantin begitu orang Jakarta menyebutnya. Hajatan kali ini dari saudaranya, tepatnya keponakannya tetangga (bingung ra wakkaka). Pernikahan berlangsung di Masjid Kebayoran Lama Jakarta Selatan. Saya datang bersama bude naik taksi. Awalnya, kami akan menggunakan angkutan umum tetapi karena tempatnya lumayan jauh, kami memutuskan naik taksi. Biaya naik taksi sebesar 79rb sampai tujuan. Undangan jam11.00, kami jam 10.00 sudah sampai, kami memang rajin sekali tamu belum banyak yang datang kami sudah standby disana. Ada yang menarik, pernikahan ini menggunakan adat Padang, ada tarian pengiring (Tari Piring), makanan khas Padang serta pakaian adat padang yang menggunakan semacam blink-blink dikepala. Ini mirip adat betawi sebenarnya. Pesta cukup meriah tetapi yang membuat saya heran, kenapa tamu yang datang sedikit, berbeda sekali dengan pernikahan yang ada di desa banyak sekali. Pakaian para tamu pun sangat elegan. Untungnya saya tidak saltum (salah kostum) bisa memalukan sekali. Para perempuan menggunakan dress anggun dan para pria mengenakan jas ataupun batik. Sementara, pihak keluarga mengenakan baju kebaya hijau tosca dengan model yang bermacam-macam, khusus yang pria mengenakan semacam ikat kepala khas Padang, ntah namanya apa. Pernikahan adat Padang dan Jawa, karena pihak suaminya dari Semarang. Maka sang suami mendapat gelar Sutan Rajo Mudo karena menurut adat Padang bila menikah dengan orang Padang akan mendapatkan gelar. Apabila, sesama orang padang berbeda lagi gelarnya. Menurut adat asli Padang, apabila orang padang hendak menikah maka pihak perempuanlah yang membeli mahar untuk pihak pria karena ini menurut garis Matrilinial (ingat pelajaran Geografi dulu). Orang padang kebanyakan keras sehingga banyak orang Padang yang menikah dengan orang Jawa. Sementara, untuk warisan yang berhak lebih adalah pihak perempuan atau dari garis ibu. Tamu yang hadir lumayan kece, banyak jemputan mobil, sementara mobil yang menjemput kami rodanya enam paling besar diantara para mobil. Serta banyak orang didalamnya hahaha... Mobil jemputan berwarna oranye-Biru dengan tulisan besar yang bisa dibaca dengan jelas “METROMINI”. Kami sampai dirumah sore hari, seru juga merasakan kuliner nusantara. Onde Mande Rancak Bana!!!!


Komentar