Saya selalu senang berkunjung ke museum di kota manapun. Jika, mendengar kata museum yang terbayang adalah bangunan lawas yang menyimpan berbagai benda bersejarah bernilai tinggi. Didalam sebuah museum banyak sekali hal yang bisa diketahui dan dipelajari tentang peristiwa penting di masa lalu.
Kenapa saya mau membahas ini karena ada acara tentang pameran wayang golek srimulat abadi. Acara ini diselenggarakan oleh Museum Gubug Wayang Mojokerto yang bekerjasama dengan Museum Keris Nusantara Solo.
Pameran ini akan dilaksanakan selama satu bulan penuh bersamaan dengan Peluncuran Buku “Berpacu dalam Komedi dan Melodi Teguh Srimulat”, mulai tanggal 8 Agustus – 8 September 2023. Penyelenggaraan acara ini mengambil slogan ‘Srimulat Tak Pernah Tamat’. Selama 70 tahun, Srimulat selalu menghibur publik dengan lawakan-lawakan yang mampu menggelitik. Kehadiran grup lawak nasional ini telah menjadi penghibur yang tidak lekang oleh zaman.
Dalam acara ini juga ada launching Buku “Berpacu dalam Komedi dan Melodi Teguh Srimulat” ditulis oleh Herry Gendut Janarto. Buku ini menceritakan tentang kisah Kho Tjien Tiong alias Teguh yang membangun sebuah kelompok lawak untuk istrinya, Raden Ayu Srimulat yang berdarah Jawa dengan sebutan ‘Aneka Ria Srimulat’.
Srimulat merupakan kelompok kesenian tradisional yang menggabungkan lawakan dan nyanyian, khususnya lagu keroncong dan lagu Jawa. Grup lawak Srimulat sebenarnya telah mengalami bongkar pasang pemain. Awalnya dipenuhi oleh anggota-anggota senior; Gepeng, Bendot, Asmuni, Basuki, Timbul Suhardi, Mamiek Prakoso, Djudjuk Djuariah, Eko DJ, Bambang Gentolet dan Gogon yang namanya selalu diingat meskipun sudah berpulang.
Ini menarik yo jalan-jalan ke museum sambil nonton pameran. Sudah lama juga enggak berkunjung ke museum. Ngomong-ngomong soal museum, sekarang museum di kota Solo banyak yang sudah dibenahi menjadi lebih modern dan bagus seperti museum lokananta salah satunya.
Komentar
Posting Komentar